Jumat 01 May 2015 14:07 WIB

RSUP Adam Malik Kewalahan Terima Pasien BPJS

Seorang perawat menutup pintu ruang isolasi pasien Suspect MERS-Cov, di RSUP H Adam Malik Medan, Sumut, Selasa (6/5).
Foto: antara
Seorang perawat menutup pintu ruang isolasi pasien Suspect MERS-Cov, di RSUP H Adam Malik Medan, Sumut, Selasa (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan kian kewalahan menerima para pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan karena banyaknya masyarakat yang berobat.

Kasubbag Humas RSUP H Adam Malik, Sairi M Saragih mengatakan pasien BPJS yang berobat dalam satu hari bisa mencapai 1.000 orang. Dokter dan petugas medis yang ada di rumah sakit milik pemerintah itu juga kewalahan melayani pasien BPJS tersebut.

"RSUP Adam Malik tidak hanya menghadapi pasien BPJS, tetapi juga menerima pasien Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)," ujar Sairi, Jumat, (1/5).

Dia menyebutkan, pasien BPJS yang berobat di rumah sakit itu ada yang rawat inap. Bahkan, ruang rawat bagi pasien di rumah sakit juga cukup padat dan tidak mampu menampung warga yang sedang berobat.

Rumah sakit tersebut hanya memiliki 189 ruangan dengan 721 tempat tidur, termasuk intensive care unit (ICU), ruang rindu A dan rindu B.

Selain itu, ruang VIP 32 ruangan, kelas I 55 ruangan, kelas II 26 ruangan dan kelas III 66 ruangan.

Sairi menjelaskan pasien rawat inap di rumah sakit itu, tidak hanya berasal dari Medan, tapi juga dari kabupaten/kota se-Sumatra Utara dan dari Provinsi Aceh.

Rata-rata pasien BPJS yang dirawat di rumah sakit itu, banyak yang mengalami sakit cukup parah dan perlu mendapat penanganan yang serius tim medis.

"Penyakit tersebut, yakni diabetes, bronkitis, katarak, gangguan jantung, usus buntu dan penyakit yang berbahaya lainnya dialami masyarakat," kata juru bicara RSUP Adam Malik Medan.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement