REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Ribuan buruh yang tergabung dalam konfederasi SPSI Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat memperingati May Day dengan menggelar bakti sosial dan tausiyah keagamaan.
Mereka menolak aksi turun ke jalan karena dianggap sangat merugikan masyarakat. "Selama ini, aksi kami selalu membuat macet lalu lintas serta meresahkan masyarakat," ujar perwakilan buruh dari PUK RTMM SPSI PT Indofood CBP KM 13 Purwakarta Muhammad Uding, Jumat (1/5).
Adapun tausiyah yang menghadirkan kiai asal Jawa Barat Jujun Junaedi mengambil tema tentang bersyukur.
Uding mengatakan, sudah dua tahun terakhir buruh dari SPSI tidak berteriak-teriak turun ke jalan pada hari buruh ini. Sebab, bila buruh turun ke jalan, maka masyarakat yang merugi.
Karena itu, buruh SPSI di Purwakarta menggelar kegiatan bakti sosial, donor darah, dan santunan pada anak yatim atau janda dari mantan karyawan PT Indofood.
Tahun ini upah minimum kabupaten (UMK) buruh di Purwakarta lumayan tinggi.
Untuk sektor manufaktur, otomotif, dan industri makanan mencapai Rp 3,4 juta. Adapun upah terendah, yakni untuk sektor garmen sekitar Rp 2,3 juta per bulan.