REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko secara resmi membuka Pembekalan Pembinaan Mental (Bintal) Fungsi Komando yang berlangsung satu hari di Aula Gatot Soebroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (30/4).
Pembekalan bertema 'Kita Tingkatkan Peran Komandan Satuan Dalam Membangun Mental Prajurit TNI Yang Tangguh' itu diikuti 104 pesertaterdiri 4 orang dari Mabes TNI, 50 anggota TNI AD, 30 personel TNI AL, dan 20 orang dari TNI AU.
Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan bahwa 'learning organization' adalah organisasi pembelajaran di mana para senior memberikan hal-hal positif untuk ditranformasikan kepada anggotanya, sehingga pengalaman yang didapatkan sebagai Komandan Kompi diberikan kepada Komandan Pleton dan akan terjadi percepatan.
"Jadi faktor sebuah lingkungan dalam organisasi sungguh memberikan inspirasi, memberikan motivasi, menjanjikan seseorang untuk melakukan inovasi dan lain sebagainya.
Itulah learning organization, dalam kehidupan satuan di Batalyon figur sentralnya ada dua yaitu Komandan dan Wakil Komandan," katanya.
Apabila figur sentralnya tidak kuat, kata Moeldoko, maka akan merusak organisasi secara struktural. Bisa dibayangkan bila seorang danyon dengan wakilnya selalu berselisih paham maka anggotanya akan terguncang juga, ujarnya.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, pada posisi sentral komandan dan wadan menjadi referensi bagi bawahan. Apakah bisa menjadi tokoh atau tidak disinilah peran leadership, sehingga perlu adanya keunggulan.
Keunggulan yang harus dimiliki ada tiga. Pertama, keunggulan moral, moral antara ucapan dengan perilaku harus terjaga dengan baik. Kedua, keunggulan intelektual, seorang pimpinan harus mampu menyampaikan sesuatu information rule kepada bawahannya, para Komandan harus bisa mentransformasikan ilmu kepada bawahan.
"Ketiga, keunggulan fisik, seorang pimpinan harus didukung dengan kondisi yang prima," tegas Jenderal TNI Moeldoko.
Turut hadir dalam acara tersebut di antaranya, Kasum TNI Marsdya TNI Dede Rusamsi, Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Wakasal Laksdya TNI Widodo, Wakasau Marsdya TNI Bagus Puruhito dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya.