Kamis 30 Apr 2015 22:26 WIB

Lomba Dayung Tradisional Kembali Lagi Hadir di Padang

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: M Akbar
  Dua anak mendayung perahu mereka ketika libur lebaran di Pantai Dusun Pemindangan, Desa Kampungbaru, Kec. Marga Punduh, Kab. Pesawaran, Lampung
Foto: Antara
Dua anak mendayung perahu mereka ketika libur lebaran di Pantai Dusun Pemindangan, Desa Kampungbaru, Kec. Marga Punduh, Kab. Pesawaran, Lampung

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang kembali hidupkan lomba dayung tradisional atau Selaju Sampan dalam perhelatan Festival Siti Nurbaya V (FSN V) pada 21 - 30 Mei 2015 mendatang.

"Ini kali perdana selaju sampan menjadi agenda utama dalam Festival Siti Nurbaya. Kegiatannya dilaksanakan di sungai Batang Arau, Muaro," kata Kepala Bidang Seni dan Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Lylidd Damsir di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (30/4).

Ia mengatakan, dalam kegiatan ini, dirinya melibatkan banyak pihak seperti, PT Pelindo, Pol Air, TNI serta Dinas Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota Padang.

Lylidd menjelaska, sungai Batang Arau Muaro saat ini berfungsi sebagai pelabuhan marina. Banyak kapal-kapal kecil antar pulau dan kapal nelayan yang bersandar disana. Sehingga, menurutnya perlu pengalihan sementara bagi kapal-kapal tersebut agar tidak mengganggu kegiatan lomba Selaju Sampan.

Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pemegang otoritas pelabuhan terkait hal tersebut. "Kita harapkan, dua pekan sebelum pelaksanaan lomba, lokasi dari pos Polair hingga Jembatan Siti Nurbaya yang menjadi lintasan lomba nanti sudah bebas dari kapal-kapal yang bersandar," tutur Lylidd.

Dikatakannya, rencananya, Menteri Pariwisata Arif Yahya akan membuka FSN V.

Sementara itu, tradisi kebudayaan yang akan dilombakan dalam FSN V ini yaitu, festival kuliner yang akan melombakan manggiliang lado (mengulek cabai),  mangkua karambia (memarut kelapa), malamang (memasak lemang), dan meracik jus pinang.

Slain itu, ada pula perlombaan, Tari Pasambahan, Tarompa Tampurung (memakai sandal dari batok kelapa), Baju Kuruang Basiba, Gamad, Randai, nyanyi Minang, dan foto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement