REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan tari Ratoh Jaroh asal Aceh turut memeriahkan Malam Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2014 di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (30/4). Penampilan khusus dipersembahkan oleh Kelompok Tari Kendali Manik, Jakata Timur.
Kelompok tari ini menampilkan tari Ratoh Jaroh sambil mendendangkan lagu-lagu Aceh. Penampilan semakin meriah dengan kostum penari yang berwarna merah muda dan hijau.
Tarian ini merupakan salah satu tarian yang mendapat penghargaan dari UNESCO, badan kebudayaan PBB. Republika dengan bangga menampilkan Ratoh Jaroh dalam bagian dari pembukaan acara Malam Penganugerahan Tokoh Perubahan Republika 2014.
''Mereka malakukan persiapan ini dalam waktu dua hari," ujar Ayu Suryani, pelatih Ratoe Jaroeh TMII, di Djakarta Theatre, Jakarta, Kamis (30/4).
Tarian ini membawakan delapan syair dengan seorang syeikh bernama Taufik. Pada awalnya, Sanggar Kendali Manik ini akan menampilkan tari Ratoe Jaroeh dengan sembilan syair. Tetapi karena ada pembatasan waktu, maka dikurangi satu syair.
"Untuk formasi gerakan tarian ini sendiri dibuat sederhana, namun tetap harus terlihat bagus," ujar Ayu yang sudah menggeluti dunia tari sejak umur tiga tahun.
Rampai merupakan sebutan untuk tarian Ratoe Jaroeh yang dibawakan oleh wanita, sedangkan tarian Ratoe Jaroh dibawakan oleh laki-laki disebut tari saman. "Nama tariannya sendiri tari Ratoe Jaroeh," ujar Ayu yang sudah melatih tarian ini selama enam tahun di TMII.
Tokoh Perubahan Republika 2014 dihadiri oleh sejumlah tokoh Indonesia. Tokoh-tokoh perubahan Republika juga turut hadir seperti Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas; penggagas gerakan One Day One Juz, Bhayu Subrata dan Pratama Widodo; Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin; Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah; dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.