Kamis 30 Apr 2015 17:13 WIB

Dalam Empat Bulan, Tujuh Pasien DBD Meninggal di Solo

Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.
Foto: Antara
Pengasapan untuk mencegah penyakit demam berdarah. DBD termasuk salah satu KLB.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mengungkapkan sebanyak tujuh orang meninggal dunia akibat penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tak hanya itu, juga terdapat ratusan orang yang menderita penyakit tersebut selama Januari hingga menjelang akhir April 2015.

Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota (DKK) Pemkot Surakarta, Efi S Pertiwi mengatakan, serangan DBD mengganas di daerah itu saat ini. Ia mengatakan pada pekan ke-17 tahun 2015, jumlah warga yang terserang DBD sebanyak 228 warga. Dari jumlah warga yang terserang tersebut tujuh diantaranya telah meninggal dunia.

Efi mengatakan jika dibandingkan tahun 2014, wabah DBD saat ini lebih ganas. Pasalnya pada pekan yang sama tahun 2014, jumlah warga yang terserang jauh lebih sedikit. Selain itu korban meninggal dunia juga lebih sedikit jika dibandingkan saat ini.

"Pekan ke-16 lalu, jumlah warga yang terserang baru 199 dan satu orang meninggal dunia, namum memasuki pekan ke 17, jumlahnya meningkat tajam menjadi 228 dan tujuh orang meninggal dunia," katanya.

Selain jumlahnya meningkat, menurutnya daerah persebaran DBD juga meningkat. Saat ini tinggal 13 kelurahan di Kota Solo yang terbebas dari wabah DBD tersebut. Padahal jumlah wilayah yang terbebas itu masih sekitar 20 kelurahan.

Ia menyebutkan kondisi itu disebabkan karena persebaran wabah tersebut semakin hari semakin cepat. Selain itu faktor cuaca yang tidak menentu juga menjadi pendorong meningkatnya serangan tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement