REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Presiden Joko Widodo memenuhi harapan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah untuk membangun jembatan di atas Sungai Mentaya. Pembangunan jembatan itu akan menghubungkan dua kecamatan.
"Dalam APBN Perubahan itu nanti. Tolong cek ya timnya Menteri PU," kata Jokowi melalui video conference dengan Bupati Kotim H Supian Hadi saat pencanangan Program Sejuta Rumah untuk Rakyat, Rabu (29/4).
Jokowi tampak serius mendengarkan paparan singkat sekitar empat menit yang disampaikan Supian, tidak terkecuali usulan pembangunan jembatan di atas Sungai Mentaya.
"Apa nama sungainya tadi? Sungai Mentaya ya?" ujar Jokowi.
Kesempatan bisa berbicara langsung dengan presiden benar-benar dimanfaatkan Supian. Meski tema acara adalah Program Sejuta Rumah, namun bupati termuda di Kalteng ini menyempatkan menyampaikan sejumlah permohonan, termasuk usulan pembangunan jembatan.
Jika pembangunan jembatan dengan bentang 800 meter ini harus menggunakan dana daerah, maka dipastikan akan sulit terwujud mengingat, dana yang dibutuhkan sangat besar yaitu sekitar Rp 700 miliar.
Jembatan ini sangat penting untuk menghubungkan dua kecamatan di kawasan seberang yaitu Seranau dan Pulau Hanaut dengan pusat ibu kota kabupaten.
Hingga kini belum ada jalan darat menuju dua kecamatan tersebut yang jaraknya sangat dekat dengan pusat kota karena hanya dipisahkan Sungai Mentaya. Akibat belum ada jalan darat, harga kebutuhan di dua kecamatan itu lebih mahal dan aktivitas ekonomi juga terhambat.
"Setelah acara ini saya minta langsung dirapatkan sampai selesai jadi Kamis pagi utusan kita sudah berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan proposal yang diminta presiden," ujar Supian.