REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) mulai berkoordinasi dengan pengurus daerah untuk persiapan Pilkada serentak Desember nanti. DPP PAN memanggil pengurus di daerah untuk meminta penjelasan serta pemetaan di tiap daerah. Tahun ini, Pilkada serentak akan digelar di 269 daerah di seluruh Indonesia.
Ketua DPP PAN bidang Keorganisasian, Yandri Susanto mengatakan dari koordinasi dengan pengurus DPD di seluruh Indonesia, PAN akan memetakan kantong suara di daerah mana yang jadi prioritas. Namun, dari pemetaan dengan melihat hasil survei yang dilakukan DPP, sudah ada kisaran target Pilkada serentak nanti.
"Target diatas 40 persen baik dari kader internal maupun koalisi antarpartai politik," kata Yandri di kompleks parlemen, Rabu (29/4).
Yandri menambahkan, DPP PAN membebaskan pengurus daerah untuk menjalin koalisi dengan partai manapun untuk pemenangan Pilkada. Pasalnya, di dalam kesepakatan Koalisi Merah Putih (KMP) tidak memaksakan harus selalu bersama dalam mengusung kepala daerah. Sebab, tiap daerah memiliki kondisi yang berbeda. Pengurus di daerah dinilai paling mengerti dengan kondisi di masing-masing daerah dengan strategi kemenangannya.
Anggota Komisi II DPR itu mengatakan, DPP memang sudah melakukan survei terhadap bakal calon kepala daerah yang akan diusung Partai berlambang matahari terbit tersebut. Dalam survei yang dilakukan PAN bersama lembaga riset, beberapa kader internal memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas tinggi. Misalnya, di Jambi yaitu Zumi Zola, Sukabumi Desi Ratnasari dan Palu Sigit Purnomo (Pasha Ungu).
"Kalau kader punya tingkat elektabilitas tinggi seperti ini tinggal mencari wakilnya, sehingga jelas komitmennya," imbuh Yandri.
Menurut Yandri, untuk incumbent belum dihitung. Pastinya, kata dia, untuk dapat mengajukan calon kepala daerah dibutuhkan 25 persen suara dari DPRD. Sementara ini, wilayah yang dibidik oleh PAN hampir menyeluruh di Indonesia. Mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi.