Rabu 29 Apr 2015 15:55 WIB

Indonesia Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Nepal

Suasana mencekam pascagempa Nepal direkam dengan alat drone
Foto: The Mirror
Suasana mencekam pascagempa Nepal direkam dengan alat drone

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia Rabu (29/4) siang mengirimkan bantuan kemanusiaan dan tim evakuasi ke Nepal. Tim Kemanusiaan ini juga diharapkan bisa mempercepat evakuasi warga negara Indonesia yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR) yang mengguncang negara tersebut pada Sabtu (25/4) siang.

Menggunakan pesawat Boeing 737 TNI AU, tim berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tim tahap I ini beranggotakan personel dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, dan Palang Merah Indonesia (PMI).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat melepas tim mengatakan, misi kemanusiaan ini adalah wujud salam persaudaraan dan bentuk solidaritas serta simpati pemerintah Indonesia kepada Nepal.

“Karena itu, meskipun dikoordinasikan oleh Menteri Luar Negeri, bantuan ini melibatkan seluruh komponen bangsa,” ujarnya.

Dalam Tim Kemanusiaan itu juga terdapat dua orang dokter dari Polri untuk melengkapi 15 dokter dan tenaga medis yang telah disiapkan oleh BNPB.

Wakil Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Krishna Djelani mengatakan,  tim tahap I ini membawa dua misi utama yaitu membawa bantuan kemanusiaan dan melakukan percepatan evakuasi WNI.

“Tim akan menyerahkan bantuan kemanusiaan tahap I berupa 6 ton kebutuhan-kebutuhan yang paling mendesak, seperti tenda rumah sakit, peralatan operasi, peralatan medis, obat-obatan, tenda pengungsi, serta makanan siap saji,” ungkap Krishna.

Sesuai data pada Kemlu, terdapat 76 WNI di Nepal saat terjadinya bencana gempa bumi. Sebanyak 19 di antaranya adalah WNI yang menetap di Nepal dan 57 WNI yang sedang melakukan kunjungan ke Nepal.

Dari 19 WNI yang menetap, 13 WNI diketahui dalam keadaan selamat dan 6 WNI lainnya masih terus ditelusuri keberadaannya. Sementara itu, dari 57 WNI yang sedang berkunjung, 35 WNI telah diketahui dalam keadaan selamat, 10 orang belum diketahui keberadaannya, dan 12 WNI sudah meninggalkan Nepal setelah dibukanya kembali Bandara Internasional Kathmandu pada hari Ahad (26/4) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement