REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – BPJS Kesehatan Divisi Regional V Provinsi Jawa Barat menargetkan layanan pemeriksaan inpeksi visual asam cuka (iva) dan //pas smear// (deteksi dini kanker serviks) bagi sekitar 116 ribu peserta di 2015. Dalam mencapai target layana itu, BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Tim Penggerakan PKK Jabar dalam mengampanyekan gerakan deteksi dini kanker serviks.
Hingga kini, BPJS Kesehatan Divre V baru menyalurkan layanan iva dan //pap smear// bagi 17 ribu peserta BPJS Kesehatan. Belum lama ini, BPJS Kesehatan Jabar dan TP PKK Jabar menggelar kampanye gerakan deteksi dini kanker rahim di PT Chang Sin Indonesia, Kabupaten Karawang.
Ketua TP PKK Provinsi Jabar Hj Netty Prasetiyani Heryawan mengatakan keberadaan BPJS Kesehatan sangat dibutuhkan sebagai penyelenggara jaminan sosial di bidang kesehatan. Dia mengungkapkan, saat ini terjadi keraguan di masyarakat terhadap layanan //pap smear// dan iva yang disediakan BPJS Kesehatan.
Menurut dia, yang dipahami masyarakat saat ini bahwa iva dan //pap smear// merupakan pemeriksaan yang mahal. Untuk itu, tegas dia, tak heran jika masyarakat ragu mengikuti pemeriksaan dini akan kanker rahim.
Pihaknya mengapresiasi BPJS Kesehatan yang menyediakan layanan tersebut. Netty menyatakan, keberadaan layanan itu harus terus dikampanyekan ke masyarakat. Pihaknya siap membantu BPJS Kesehatan dalam menyampanyekan program tersebut.
Kepala BPJS Kesehatan Divre V Jabar Jenni Wihartini menambahkan, program pencanangan deteksi dini kanker pada perempuan sudah dilakukan lima tahun yang lalu. Khusus tahun ini, tutur dia, program ini didukung penuh oleh pemerintah.
Diakui Jenni, secara keseluruhan mungkin BPJS tidak sanggup memberikan pelayanan tersebut kepada para peserta. Berkat dukungan pemerintah daerah dan TP PKK, maka pihaknya optimistis bisa melayani secara maksimal.
Tahun ini, pihaknya menargetkan pemberian layanan bagi 87 ribu perempuan untuk pemeriksaan iva dan 29 ribu untuk pemeriksaan //pap smear//. Jenni menjelaskan, program pencanangan akan diselenggarakan pula ke daerah lain.
Jenni menuturkan, salah satu sasaran layanan tersebut yakni daerah industri yang mayoritas pekerjanya perempuan. Untuk itu, pihaknya mengimbau kalangan industri untuk mendaftarkan karyawannya menjadi peserta BPJS Kesehatan.
Menurut Jenni, salah satu manfaat dari kepesertaan BPJS Kesehatan, yaitu mendapatkan layanan promotif dan preventif. ‘’Kalau kuratif sudah pasti tersedia bagi peserta BPJS,’’ ujarnya