Rabu 29 Apr 2015 10:14 WIB

Pengelola Apartemen Merasa Diuntungkan Penggerebekan Prostitusi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Indah Wulandari
Kalibata City
Foto: kalibatacity.com
Kalibata City

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengelola Apartemen Kalibata City mendukung pembersihan apartemen dari praktik prostitusi.

General Manager Apartemen Kalibata City Evan T Walad mengatakan, penggerebekan justru membantu pengelola dalam mencegah penyalahgunaan unit apartemen.

“Terus terang penggerebekan itu  sangat menguntungkan kami, hanya kami memang tak mungkin melakukannya sendiri,” kata Evan, Rabu (29/4).

Prostitusi online, ujar dia, merupakan praktik bisnis seks yang menggunakan jaringan internet. Untuk memberantasnya tentu membutuhkan teknologi canggih.

Pihaknya, kata Evan, tak memiliki alat untuk memonitor, menangkap atau menangkal praktik prostitusi yang menggunakan akses dunia maya. Ia pun sangat mendukung upaya Polda Metro Jaya yang memiliki unit khusus kejahatan siber.

Apartemen Kalibata City, terang dia, terdiri dari 13.500 unit apartemen. Tidak mungkin pihaknya memeriksa satu per satu aktivitas penghuni tiap unit apartemen, termasuk mobilisasi penghuni atau tamu yang datang dan pergi ke unit apartemen.

"Kalau misalnya penghuni apartemen didatangi tamu wanita, lalu mengaku sebagai kawan atau saudara, bahkan anak, pengelola tidak bisa berbuat apa-apa kecuali mempercayai," tegas Evan.

Pihak pengelola selama ini lebih banyak mengurus persoalan yang menjadi fasilitas bersama penghuni. Sementara aktivitas di masing-masing unit apartemen sudah tergolong privasi, sehingga sulit dilakukan pemantauan.

Adanya aksi penggerebegan secara gencar oleh pihak kepolisian, ujar Evan, memberikan harapan baru agar prostitusi online bisa diberantas habis. Dengan demikian citra apartemen tidak tercoreng olah tindakan sejumlah oknum yang merugikan para penghuni lainnya yang baik-baik.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement