REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta menyebut wilayah DIY masih mengalami gangguan cuaca jangka pendek akibat tekanan udara rendah di bagian selatan Pulau Jawa.
"Masih ada daerah tekanan udara rendah di selatan Pulau Jawa. Akibatnya, wilayah DIY berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Teguh Prasetyo di Yogyakarta, Selasa (28/4).
Menurut Teguh, gangguan cuaca jangka pendek tersebut diperkirakan akan terjadi hingga Rabu (29/4) sehingga masyarakat diharapkan tetap meningkatkan kewaspadaan, khususnya warga yang tinggal di bantaran sungai.
Hujan diperkirakan turun mulai siang hingga malam hari dan biasanya terjadi dalam waktu singkat namun disertai angin dan petir.
Gangguan cuaca jangka pendek yang terjadi pada pertengahan pekan lalu menyebabkan wilayah DIY diguyur hujan yang cukup lebat sehingga mengakibatkan banyak kerusakan infrastruktur.
Di Kota Yogyakarta, tiga sungai besar yaitu Code, Gajah Wong dan Winongo meluap sehingga merendam permukiman dan merusakan talud di sejumlah lokasi.
"Selain potensi hujan yang masih tinggi, kondisi cuaca lain seperti suhu, kecepatan angin dan kelembaban udara normal," katanya.
Suhu udara di wilayah DIY berkisar antara 24 derajat celcius saat pagi hari dan 32 derajat celcius saat siang hari dengan kelembaban 72 persen.
"Angin berhembus dari barat laut dengan kecepatan hingga 15 kilometer per jam. Ketinggian gelombang air laut juga normal yaitu satu hingga dua meter. Namun warga atau nelayan yang beraktivitas di pantai tetap harus waspada," katanya.
Sementara itu, salah satu warga di bantaran Sungai Code Margono yang rumahnya terdampak kerusakan talud mengaku sempat mengungsi saat sungai tersebut meluap.
Talud yang berada tepat di depan rumahnya runtuh akibat derasnya arus air sungai. "Kalau hujan, kami masih tetap was-was. Namun, kekhawatiran kami sedikit berkurang karena talud yang ambrol untuk sementara sudah dipasang karung berisi pasir," katanya.
Ia berharap, pemerintah bisa segera melakukan perbaikan agar warga di bantaran sungai tidak lagi khawatir jika hujan turun dan debit air di Sungai Code meningkat.