Senin 27 Apr 2015 20:35 WIB

Jadikan Bonus Demografi Sebagai Anugrah

Rep: Rr Laeny Sulistyowati/ Red: Muhammad Hafil
Demografi penduduk (ilustrasi)
Foto: Antara
Demografi penduduk (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Mahkota Insan Cita (YMIC)menilai bahwa para pemangku kepentingan dan masyarakat  harus menjadikan bonus demografi sebagai anugrah. Karena, terjadinya bonus demografi  adalah masa yang menentukan keberlangsung kehidupan berbangsa dan bernegara.

Ketua YMIC, Hanifah Husein Ferry Mursidan mengatakan,   Bonus demografi ini akan menjadi anugerah bila diraih dengan kerja keras dan perencanaan. “Jika tidak, maka negeri ini terpuruk pada situasi genting dan bahkan dapat menimbulkan disintegrasi dan tentu itu tidak diinginkan oleh siapapun dari kita,” ujarnya usai ditemui pada  seminar bertema 'Bonus Demografi Antara Anugerah dan Musibah', Senin (27/4).

Ia menjelaskan, beberapa bidang yang menjadi kunci keberhasilan pemanfaatan bonus demografi dan menjadi anugrah pendidikan, kesehatan, ekonomi,  ketenagakerjaan, dan hukum. Untuk itu, dalam mengambil segenap kebijakan, ia menegaskan bahwa pemerintah perlu berbasis pada kependudukan.

“Karena penduduk dan kesejahteraannya adalah tujuan dari kehidupan bernegara. Oleh karena itu, jumlah penduduk harus dikendalikan,” katanya.

Bonus Demografi adalah bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia 15-64 tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan, Indonesia berpeluang mengalami bonus demografi dalam kurun waktu tahun 2012 hingga 2030. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement