REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Sedikitnya 2.000 buruh dari sejumlah industri di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, disiapkan untuk berdialog langsung dengan Presiden Joko Widodo.
Dialog ini menjadi rangkaian dari agenda Presiden RI yang akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi pekerja pabrik di kawasan Kelurahan Gedanganak, Kecamatan Ungaran Timur, Rabu (29/4).
Selain peletakan batu pertama, Joko Widodo juga akan melakukan kunjungan ke pabrik PT Golden Flower di sekitar lokasi peletakan batu pertama serta menggelar dialog dengan kaum buruh di daerah ini.
“Nanti buruh dari mana saja yang akan berdialog dengan presiden, jumlahnya 2.000 orang,” kata Bupati Semarang, dr H Mundjirin ES SpOG, di Ungaran, Senin (27/4).
Hari ini, jelas bupati, persiapan untuk kunjungan kerja Presiden Joko Widodo masih dibahas oleh seluruh pemangku kepentingan di tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang, di Wisma Perdamian Semarang.
Khusus untuk Kabupaten Semarang sejumlah persiapan telah dilakukan untuk kebutuhan kunjungan kerja kepala negara ini.
Mulai dari lahan lokasi peletakan batu pertama, lokasi parkir hingga jalan-jalan yang akan dilalui. “Termasuk buruh yang akan melakukan dialog serta pabrik yang akan dikunjungi Pak Jokowi,” tambah Mundjirin.
Perbaikan jalan yang sebelumnya sempat dikeluhkan, juga sudah dilakukan. Untuk kebutuhan ini sudah dialokasikan Rp 100 juta, dan disetujui DPRD Kabupaten Semarang melalui APBD mendahului Perubahan.
Dana ini untuk pengadaan material perbaikan jalan, seperti untuk membeli pasir dan batu kerikil, Dana ini juga digunakan untuk meratakan tanah di lokasi peletakan batu pertama serta penyiapan lahan parkir.
Mundjirin menambahkan, kantong parkir untuk keperluan kegiatan kepresidenan ini akan dipusatkan di lapangan yang berlokasi sebelum area peletakan batu pertama rusunawa.
Sehingga untuk menuju lokasi peletakan batu pertama ini para undangan harus berjalan kaki sekitar 400 meter. Kecuali untuk rombongan Presiden Joko Widodo.
Mundjirin menegaskan, anggaran Rp 100 juta untuk keperluan perbaikan dan penyiapan lokasi untuk kegiatan. Untuk konsumsi menjadi tanggungjawab pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Bupati yakin, pada pelaksanaan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ini tidak akan ada aksi unjuk rasa dari kalangan buruh. “Saya yakin tidak sampai adalah unjuk rasa dari kawan-kawan buruh,” kata bupati menambahkan.