Ahad 26 Apr 2015 20:12 WIB

Kurangi Pengangguran, Yayasan Bulir Padi Gelar Pelatihan Kerja

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengangguran di Italia
Foto: eutimes.net
Pengangguran di Italia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Bulir Padi (Bulir Padi)  meluncurkan program pelatihan kerja bertema “Berkarya untuk Maju”, di Jakarta, Ahad (26/4). Direktur Humas dan Komunikasi Yayasan Bulir Padi Illiana Wijanarko mengatakan, program ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap jumlah pengangguran terbuka di Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2014 sebanyak 7,24 juta orang atau 5,94 persen.

“Jumlah ini meningkat dari TPT Februari 2014 yang sebesar 5,7 persen,” ujarnya, Ahad.

Fakta lainnya adalah lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), diploma dan universitas merupakan penyumbang angka TPT terbesar di Indonesia. Sebanyak 11,24 persen dari total TPT di Indonesia merupakan lulusan dari SMK.

Rendahnya pemahaman dalam menyusun Curriculum Vitae (CV) yang tepat serta minimnya akses untuk mendapatkan pekerjaan disinyalir sebagai penyebab tingginya pengangguran terdidik di Indonesia. Untuk itu, kata dia, program pelatihan Berkarya untuk Maju ini ditujukan kepada 50 anak binaan Bulir Padi dari keluarga pra sejahtera di RW 03 Palmerah, Jakarta Barat.

“Tujuannya untuk mempersiapkan mereka menyambut peluang kerja di tengah persaingan yang semakin sengit. Selain itu, program ini dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional,” ujarnya.

Adapun kegiatan program Berkarya untuk Maju diantaranya meliputi pelatihan menulis daftar riwayat hidup dan surat lamaran kerja yang baik dan benar. Dia menambahkan, program ini merupakan upaya nyata Bulir Padi untuk membantu menekan jumlah pengangguran di Jakarta, khususnya untuk tingkat lulusan sekolah menengah atas (SMA)/SMK.

Dia melihat ada kecemasan yang dihadapi siswa SMA/SMK saat ini, seperti ketidaksiapan untuk masuk ke dunia kerja. Dengan memberikan pembekalan yang memadai, pihaknya optimistis tingkat pengangguran di level SMK dapat ditekan. Ia menjelaskan, program ini diselenggarakan dalam dua tahap. Fokus sesi pertama adalah Lamaran dan Lowongan Kerja.

Kemudian anak binaan dapat menerapkan pengetahuannya dari sesi pertama ke dalam sesi kedua pada Ahad, 26 Mei 2015 dengan topik Keterampilan Wawancara Kerja. “Kami berharap para peserta dapat menjadi lebih percaya diri dan kompetitif dalam mencari lapangan kerja. Sehingga, mereka dapat berkontribusi positif untuk keluarga dan lingkungannya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement