REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Yogyakarta menjamin penjagaan keamanan soal Ujian Nasional tingkat SMP/ MTS sesuai prosedur. Disdik Kota Yogyakarta juga optimistis tidak akan ada kebocoran dalam ujian yang akan digelar mulai 4 hingga 7 Mei mendatang.
"Standar operasional prosedur pengadaan, penyimpanan dan distribusi soal UN SMP akan dipenuhi. Pada UN SMA, prosedur soal UN juga kami penuhi. Tapi kebocoran tidak terjadi di posisi kami. Harapannya itu terjadi lagi," kata Kepala Disdik Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana, Ahad (26/4).
Ia menjelaskan, untuk UN SMP/ MTS masih menggunakan paper based test (PBT) dan setiap peserta UN akan mengerjakan paket soal UN yang berbeda. Menurutnya dengan pola itu sulit ada bocoran. Temuan kebocoran soal UN SMA sebelumnya terjadi pada UN PBT yang berasal dari tautan di internet.
Edy menyatakan penyelenggaraan UN SMP sudah siap. Para siswa SMP/MTS sudah mengikuti beberapa kali Tes Pendalaman Materi dan latihan soal. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah untuk menyampaikan ke siswa agar tidak menjadikan UN sebagai hal yang menakutkan.
Hasil UN juga bukan penentu kelulusan, tapi menjadi pertimbangan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
"Jalani saja. Kami imbau siswa jangan berusaha mencari kebocoran soal maupun membayar sejumlah uang untuk kunci jawaban UN karena itu palsu," jelasnya.
Tahapan UN SMP kini menunggu distribusi soal UN yang biasanya diadakan pada H-2 UN ke sekolah sub rayon. Dia mengusulkan adanya percepatan distribusi soal UN di pada Jumat (1/5) karena pada H-2 bertepatan dengan upacara hari pendidikan nasional.
Penyelenggaran UN SMP di Yogyakarta akan diikuti 8.661 siswa. Sekolah sub rayon akan ada di SMPN 5, SMPN 8 SMPN 7, SMPN 2 dan SMPN 9 Yogyakarta. Mata pelajara yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA.
"Tahun ini UN SMP semua masih menggunakan PBT. Tahun depan kami akan upayakan UN SMP dengan Computer Based Test (CBT)," katanya.