Ahad 26 Apr 2015 11:51 WIB

Ini yang Buat Rhoma Irama Gagal Jadi Ketum PBB

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Angga Indrawan
Rhoma Irama
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Rhoma Irama

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Mukhtamar ke IV Partai Bulan Bintang (PBB) menghasilkan ketua umum baru. Nama Yusril Ihza Mahendra dipilih untuk menjadi imam politik PBB untuk masa jabatan 2015 sampai 2020. Yusril resmi menggantikan kepemimpinan MS Ka'ban yang sudah memimpin partai turunan Masyumi itu selama dua periode terakhir.

Terpilihnya Yusril terbilang dramatis. Alasannya, Yusril terpilih tanpa harus bertarung dengan kandidat lainnya, yakni Rhoma Irama. Kronologis pemilihan, penyaringan calon ketua umum tahap pertama menghasilkan komposisi suara untuk Yusril sebanyak 386 suara. Sedangkan untuk Rhoma adalah 122 suara.

Akan tetapi, saat delapan pemimpin sidang mukhtamar meminta kesedian Yusril dan Rhoma dimajukan dalam pemilihan tahap ke dua, hanya Yusril yang bersedia dengan menyatakan di hadapan majelis mukhtamar, "menerima amanah ini (untuk dimajukan ke pemilihan ketua umum)."

Rhoma tak bisa menyampaikan kesediannya. Sebab, si Raja Dangdut tak ada di lokasi pemilihan maupun di areal mukhtamar. Lantaran Rhoma tak ada, Eddy Wahyudin, ketua pemilihan, pun berdiskusi dengan tujuh pemimpin sidang lainnya, dan memutuskan untuk melakukan skors selama lima menit agar kandidat kedua bisa hadir dan menyatakan kesediannya untuk dimajukan melawan Yusril.

 

Waktu skors pun berakhir. Rhoma, dinyatakan tak hadir dan dinyatakan tak bersedia untuk dicalonkan. Meskipun sejumlah pendukungnya meminta waktu tambahan, namun pemimpin sidang tak mengabulkan. "Karena kandidat lainnya (Rhoma) tidak bisa di hadirkan, maka pimpinan sidang akan langsung menetapkan," kata Eddy Wahyudin, Pemimpin Sidang Pemilihan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement