REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Tingkat penyerapan beras untuk rakyat miskin (raskin) di Kota Sukabumi dinilai masih cukup tinggi. Kondisi ini dikarenakan masih banyaknya warga kurang mampu yang membutuhkan beras tersebut.
‘’ Tingkat penyerapan raskin di kota cukup baik,’’ terang Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Setda Pemkot Sukabumi Cecep Mansyur kepada wartawan akhir pekan lalu.
Fenomena tersebut disebabkan harga beras di pasaran masih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. Sementara harga raskin hanya dijual Rp 1.600 per kilogram. Di mana, setiap rumah tangga sasaran (RTS) dijatah sebanyak 15 kilogram per bulannya.
Data Pemkot Sukabumi menyebutkan, jumlah warga yang menerima raskin sebanyak 14.975 RTS. Sementara besaran pagunya mencapai sebanyak 2.695.500 kilogram. Cecep mengungkapkan, penyaluran raskin di Sukabumi juga tidak terkendala dengan macetnya pembayaran. Pasalnya, dari data di lapangan meneyebutkan tidak ada kelurahan yang menunggak pembayaran raskin.
Menurut Cecep, pemkot mendistribusikan raskin hingga ke tingkat kelurahan. Selanjutnya, dari kelurahan raskin tersebut diserahkan kepada pengurus rukun tetangga (RT) untuk dijual sesuai dengan harga yang ditetapkan kepada warga kurang mampu di masing-masing wilayahnya.