Ahad 26 Apr 2015 07:16 WIB

Negara Asing Anggap Indonesia Produsen Narkoba

Rep: C23/ Red: Karta Raharja Ucu
 Rilis sindikat narkoba Freddy Budiman di kantor Direktorat Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (21/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Rilis sindikat narkoba Freddy Budiman di kantor Direktorat Narkoba Bareskrim Polri, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (21/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah negara asing menganggap Indonesia adalah produsen narkoba. Hal itu diungkapkan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.

Khofifah mengaku mendapatkan informasi tersebut saat ia mengikuti konvensi International Narcotic Control Both (INBC) di Wina pada 1997. Pada kesempatan tersebut, tambahnya, menteri kesehatan dari beberapa negara telah menganggap Indonesia adalah pembuat barang haram itu.

"Menteri kesehatan dari beberapa negara itu tahu, ada pabrik narkotika di Tangerang. Mereka bisa menyebutkan empat kota pada waktu itu, " kata Khofifah di gedung Pengurus Pusat Muhamadiyah, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/4).

Ia menjelaskan ketika masyarakat menganggap Indonesia adalah tempat transit dan konsumen narkoba, negara-negara asing telah memandang Indonesia sebagai produsen. "Di sini kita penting satukan frekuensi.  Jangan sedikit-sedikit kita bilang bahwa kita adalah transito, sedikit-sedikit kita bilang bahwa kita konsumen," ucap dia.

Penyatuan frekuensi dan persepsi ini, kata Khofifah menjelaskan, sangatlah penting. "Karena pengguna narkoba telah banyak di negara kita," ucapnya.

Khofifah menceritakan hal itu ketika memberi sambutan dalam peluncuran program sekolah anti narkoba oleh Ikatan Pelajar Muhamadiyah. Program sekolah anti narkoba itu akan diterapkan di seluruh sekolah Muhamadiyah di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement