Sabtu 25 Apr 2015 15:14 WIB

Ahok: Bagi Kami, Gus Dur Seperti Dewa

Gus Dur
Foto: Republika
Gus Dur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok mengatakan bagi warga Tionghoa sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sudah seperti dewa.

''Saya rasa kalau orang Tionghoa menganggap Gus Dur itu seperti Ceng Ho, kayak dewa,'' kata Ahok pada peresmian patung Gus Dur masa kecil di Taman Amir Hamzah di Pegangsaan, Jakarta Pusat, Sabtu (25/4).

Dalam pandangan Ahok, sosok Gus Dur sangat menginspirasi, terutama pada sekitar awal 2000 saat muncul ketidaksukaan terhadap etnis Tionghoa.

"Cuma dia presiden yang ngaku kalau dia keturunan Tionghoa. Waktu dulu saya mau jadi gubernur, saudara saya bilang tidak tahu malu. Sepupu saya saja bilang begitu, itu Si Koko Ahok tidak tahu diri. Tapi dia tidak tahu Gus Dur sudah bisik-bisik sama saya, kamu bisa jadi gubernur," kenang Ahok.

Menurut mantan Bupati Belitung Timur itu, Gus Dur juga yang memberi semangat luar biasa dan membuat dirinya berani.

"Kita terima kasih kepada Yayasan Komodo Dragon yang membuat patung Gus Dur karena ini menginspirasi. Bahwa di republik ini dengan berdasarkan konstitusi kita siapa pun bisa jadi presiden dan gubernur, bupati, wali kota dan UU kita itu menjamin," katanya.

Ahok juga mengaku dia bisa menjadi sosok seperti sekarang ini karena ketularan Gus Dur. Ia berharap di Indonesia bisa lahir tokoh-tokoh lainnya seperti Gus Dur lagi, baik dari Muslim maupun agama lain.

Pada 2000, Gus Dur mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 yang dikeluarkan oleh rezim orde baru. Pencabutan Inpres tersebut membawa angin segar bagi masyarakat Tionghoa.

Berlanjut pada 2001, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2001, Gus Dur meresmikan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional yang boleh dirayakan bagi pemeluknya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement