REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa bencana hidrometeorologi di antaranya longsor, banjir, dan puting beliung masih terus terjadi pada sejumlah wilayah di Indonesia.
"Pertumbuhan awan hujan yang hampir merata di sebagian besar wilayah Indonesia menjadi salah satu pemicu," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan, adanya sirkulasi siklonik persisten di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur menyebabkan adanya konvergensi.
"BMKG menyatakan, terjadinya perlambatan kecepatan angin memanjang di Perairan Utara Aceh, Samudera Hindia Barat Daya Sumatera, Laut Jawa bagian Utara, Laut Halmahera bagian Barat menyebabkan pertumbuhan awan hujan hampir merata di sebagian besar wilayah Indonesia," katanya.
Kondisi demikian, tambah dia, memicu banjir, longsor dan puting beliung.
"Penanganan darurat puting beliung yang melanda tujuh kecamatan di Aceh Timur pada Kamis (23/4) masih dilakukan. Puting beliung melanda Kecamatan Peureulak, Pendawa, Peurelak Barat, Darul Aman, Ranto Peureulak, Sungai Raya, dan Paureulak Timur," katanya.
Di Temanggung Jawa Tengah, tambah dia, longsor terjadi di Desa Nglamuk, Kecamatan Kaloran pada Kamis (23/4) siang dan menyebabkan akses jalan Temanggung-Semarang tertimbun tanah dan lima rumah rusak.
"Saat yang bersamaan puting beliung juga melanda Desa Dlimuyo, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung menyebabkan tujuh rumah rusak," katanya.
Sementara itu, banjir dan longsor juga terjadi di Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Pacitan yang menimbulkan 10 rumah rusak dan ambrolnya tebing sungai pada Kamis (23/4).
Akses jalan Pacitan-Ponorogo di Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo sempat putus total karena tertimbun longsor.
Di Kelurahan Simpang Tiga dan Tani Aman, Kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda Kalimantan Timur, banjir menggenangi ratusan rumah pada Jumat pukul 10 Wita.