REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan SMA Muhamadiyah Jakarta, Ahmad Sutopo, yang menghadiri panggilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan pihaknya tidak pernah mengetahui perihal penyelenggaraan acara pesta bikini. Karena itu, kata dia, pihaknya akan menempuh jalur hukum karena kabar tersebut telah mencemarkan nama baik.
"Muhamadiyah secara lembaga telah dicemarkan nama baiknya. Kami akan melaporkan hal ini ke kepolisian," jelas Sutopo ketika memberikan keterangan pers usai pertemuan dengan KPAI, Jumat (24/4). Dia meminta kepolisian bisa segera melakukan penyelidikan terkait hal ini.
Menurut Sutopo hal ini penting dilakukan karena pihaknya tidak pernah terlibat atau mendukung pesta bikini seperti yang tersebar di media sosial. Dia juga meminta pengolola akun media sosial yang menyebarkan kabar tersebut, juga Event Organizer (EO) untuk meninta maaf.
"Permintaan maaf juga harus dilakukan secara terang-terangan di media sosial," tegasnya.
Muhamadiyah adalah salah satu SMA yang dikabarkan akan menyelenggarakan pesta bikini. Kabar tersebut juga direspon KPAI dengan memanggil sekolah-sekolah yang diduga mendukung terselenggaranya acara tersebut untuk diklarifikasi.
Sebelumnya dunia twitter dihebohkan dengan beredarnya undangan pesta bikini bagi anak SMA. Undangan tersebut disebar oleh akun Twitter bernama @Divine_prod. Di situ tertulis akan diadakan pesta pada 25 April 2015 di The Media Hotel, Jalan Gunung Sahari, dari pukul 22.00 sampai selesai.