Jumat 24 Apr 2015 16:09 WIB

Jelang Muktamar, NU Gelar Operasi Katarak Gratis

Rep: Andi Nurroni/ Red: Dwi Murdaningsih
suasana operasi katarak. (ilustrasi)
Foto: dok.ybm-bri
suasana operasi katarak. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG — Semarak Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya mengurusi soal-soal keorganisasian. Berbagai kegiatan sosial diselenggarakan menjelang puncak acara yang akan dilangsungkan 1 hingga 5 Agustus mendatang.

Salah satu prakegiatan yang berhasil menyedot perhatian masyarkat adalah penyelenggaraan operasi katarak gratis yang diadakan Lembaga Kesehatan NU. Bertempat di Rumah Sakit UNIPDU Medika, Jombang, pendaftar operasi katarak membeludak melebihi target.

“Target operasi katarak kita target seribu penderita. Ternyata yang mendaftar mencapai lebih dari 2 ribu,” ujar Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Panitia Muktamar ke-33 NU.

Membeludaknya pendaftar, menurut Saifullah, bisa menjadi indikasi banyaknya penderita katarak di tengah masyarkat yang tidak mampu dan memerlukan bantuan.  Oleh karena itu, Saifullah berharap, bakti sosial dalam bentuk operasi katarak gratis dapat dilakukan di daerah lain, agar lebih banyak lagi penderita katarak yang dapat disembuhkan.

Saifullah menyampaikan, bakti sosial operasi katarak gratis merupakan awal rangkaian kegiatan sekaligus sebagai sarana sosialisasi  Muktamar NU ke-33. Ia menjelaskan, program tersebut sejalan dengan empat fokus program NU, yaitu penguatan akidah, pengembangan pendidikan, pengembangan kesehatan, dan pemberdayaan pondok pesantren dan masjid.

Sementara itu, Direktur RS UNIPDU Medika Jombang dr Zulfikar As’ad mengatakan, kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis merupakan salah satu bentuk pengabdian Lembaga Kesehatan NU kepada negara dan bangsa.  Selain sebagai kegiatan pra-Muktamar ke-33 di Jombang, menurut dia, agenda tersebut juga sekaligus sebagai ajang Temu Alumni Akbar Ponpes Darul Ulum Jombang.

Menurut Zulfikar, target operasi katarak mulanya sebanyak seribu penderita. Tetapi kemudian, yang terdaftar lebih dari 2 ribu penderita. Mereka berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Blitar, Trenggalek dan terbanyak dari Jombang.  

Zulfikar menjelaskan, operasi katarak menjadi harapan warga miskin. Ia menggambarkan, biaya operasi katarak saat ini, untuk satu mata saja sebesar Rp 13 juta. Jadi apabila yang dioperasi dua sisi, menurut Zulfikar, maka biaya mencapai Rp 26 juta. Ia berharap, ke depan LK NU lebih banyak lagi dapat melakukan bakti sosial sebagai wujud pengembangan pembangunan kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement