REPUBLIKA.CO.ID, BATULAYAR- Warga Dusun Duduk Atas (DDA), Desa Batu Layar Barat, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat mengaku sulit mendapatkan akses kesehatan, khususnya fasilitas Posyandu. Ketiadaan fasilitas tersebut membuat masyarakat kesulitan untuk berobat.
Sarah, Warga DDA sekaligus kader Posyandu Bukit Hijau sejak 2008 mengatakan selama ini aktivitas posyandu banyak dilaksanakan di rumah kepala dusun. Itu pun dengan fasilitas yang sangat minim. Selain itu, jika ibu hamil ingin memeriksa kandungannya maka harus turun ke bawah karena ketiadaan fasilitas pemeriksaan.
“Saya sebagai kader sudah bertahun tahun menumpang untuk posyandu di rumah pak kadus. Ibu hamil pun harus turun ke bawah untuk memeriksa kesehatannya dikarenakan ketiadaan fasilitas pemeriksaan,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (24/4).
Jumlah ibu hamil di dusun tersebut saat ini mencapai 8 orang. Bahkan, dirinya menjelaskan pernah suatu kali ibu hamil harus melahirkan di tengah jalan. Dikarenakan sulitnya fasilitas kesehatan di daerah tersebut.
Menurutnya, saat ini tempat posyandu di dusun tersebut sudah tersedia namun belum dilakukan pembangunan. Dirinya pun mengaku heran belum adanya bangunan posyandu dan fasilitas lainnya di daerah DDA.
“Sering juga Ibu hamil melahirkan di jalan. Kasihan ibu hamil harus jalan turun ke bawah untuk memeriksakan kandungannya,” ungkapnya.
Sarah mengaku sejak menjadi kader Posyandu tahun 2008, tidak ada perubahan sama sekali terkait dengan keberadaan posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya. Dimana, akses masyarakat untuk memperoleh fasilitas kesehatan yang lebih layak masih sulit.