Jumat 24 Apr 2015 14:21 WIB

Peduli Sungai, Banyuwangi Gelar Festival Kali Bersih

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, M.Si
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, M.Si

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI –- Pemkab Banyuwangi kembali menggelar gerakan sosial untuk kebersihan lingkungan, yaitu Festival Kali Bersih.

Kali dalam bahasa setempat berarti sungai. Festival Kali Bersih melengkapi gerakan yang sudah dicanangkan sebelumnya, yaitu Festival Toilet Bersih yang dicanangkan Januari lalu.

Festival Kali Bersih, secara resmi bakal dimulai dari Sungai Lo, Banyuwangi, Ahad (26/4) pukul 06.00 WIB. Festival ini diikuti seluruh masyarakat di 24 kecamatan yang akan membersihkan sungai-sungai yang ada di lingkungannya.

"Festival Kali Bersih dan Festival Toilet Bersih berlangsung secara berkelanjutan sekaligus dilombakan yang pemenangnya akan ditentukan dalam enam sampai dua belas bulan ke depan," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada Republika, Jumat (24/4).

Peluncuran Festival Kali Bersih akan ditandai dengan gerakan membersihkan sungai oleh ribuan pelajar dan masyarakat yang langsung turun ke badan sungai.

Di lokasi peluncuran, warga dan pelajar juga akan menebar 10.000 bibit ikan nila di sepanjang Kali Lo. Penulis dan komedian Raditya Dika juga bakal mengikuti pembukaan festival tersebut.

Anas mengatakan, Festival Kali Bersih ini merupakan cara baru untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kebersihan sungai. Sehingga sungai bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

“Kami mengemasnya dengan nama festival karena ingin mengerjakan kegiatan ini bersama-sama dengan rasa senang sehingga tumbuh semangat untuk terus membersihkan sungai dari segala sampah maupun limbah dari rumah tangga ataupun industri,'' jelas Anas.

Anas menambahkan, gerakan ini juga sebagai imbauan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan ke sungai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo menambahkan, saat ini ada 116 sungai di Banyuwangi. Kualitasnya bervariasi.

Wilayah perkotaan rata-rata volume airnya berdebit kecil serta kualitasnya belum layak dikonsumsi manusia, hanya untuk ternak. Namun sungai yang berada di pedesaan rata-rata berdebit besar dengan kualitas air yang bisa digunakan untuk budidaya perikanan.

Di festival ini, kata Guntur, akan dilombakan gerakan membersihkan sungai dengan beberapa kategori. Di antaranya kategori sungai yang sudah bersih dari sampah limbah domestik maupun pembuangan industri. Selain itu, ada kategori pemanfaatan sepadan sungai untuk penanaman pohon.

“Besarnya partisipasi masyarakat juga akan dilombakan di sini, sejauh mana mereka peduli akan kebersihan sungai. Lewat festival ini, kami ingin sungai-sungai ini bisa meningkat kualitasnya,”  kata Guntur seraya menambahkan, untuk menjaga kualitas air di mata air, Pemkab Banyuwangi telah menanam sedikitnya 21.000 bibit berbagai jenis pohon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement