Kamis 23 Apr 2015 22:09 WIB

Ini Poin Penting Konferensi Parlemen Asia Afrika

Rep: C82/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon (kanan).
Foto: Antara
Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Parlemen Asia Afrika telah ditutup dengan penandatanganan deklarasi oleh masing-masing ketua delegasi parlemen negara Asia-Afrika. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, konferensi tersebut menghasilkan deklarasi bersama yang terdiri dari 25 poin.

"Ada 25 poin terkait masalah peace, security dan masalah sosial lain, termasuk solidaritas terhadap Palestina," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/4).

Beberapa poin penting yang disampaikan Fadli adalah, pertama untuk memperkuat peran parlemen dalam kerangka kerja sama selatan-selatan, promosi perdamaian dan kemakmuran dunia.

Kedua, seluruh negara sepakat meneguhkan komitmen Dasasila Bandung dengan semangat solidaritas, persahabatan, dan kerja sama sebagai prinsip pokok.

"Selanjutnya, peserta konferensi menegaskan komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan kedaulatan wilayahnya sesuai dengan tahun 1967. Konferensi pun mengutuk keras seraya menuntut agar Israel membebaskan tahanan parlemen Palestina yang ditangkap semena-mena dan tanpa proses peradilan yang memadai," jelasnya.

Poin lainnya, lanjut Fadli, yakni konferensi menegaskan komitmen parlemen negara-negara Asia-Afrika untuk terlibat sedini mungkin dalam agenda pembangunan global SDGs.

"Terakhir, untuk mewujudkan kerja sama Asia-Afrika ke depan, Konferensi akan mendukung ide pembentukan Asia-Africa Parliamentary Group," ujarnya.

Fadli mengatakan, perjuangan untuk mendukung kemerdekaan Palestina bukanlah hal yang mudah. Hal tersebut, lanjutnya, karena yang dapat menyelesaikan konflik adalah negara yang terlibat sendiri.

"Tapi kita dukung pernyataan presiden yang bilang butuh buka KBRI di Palestina dan menurut delegasi Palestina juga bilang bisa dibuka di Ramallah. Ini konkritnya. Kalau bisa dilakukan ini bukti pengakuan de facto dan de jure," kata politikus Gerindra itu.

Sementara itu, perwakilan parlemen Palestia MI Abdullah mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh negara-negara peserta konferensi. Ia berharap dukungan tersebut dapat terus menerus diberikan sebagai bentuk dukungan terhadap upaya Palestina memperjuangkan kemerdekaannya.

Dalam kesempatan tersebut, Abdullah juga menyampaikan undangan secara resmi kepada parlemen Indonesia untuk datang ke Palestina untuk menguatkan hubungan Indonesia-Palestina.

"Kami juga ingin beri pesan untuk masyarakat Indonesia agar tetap mendukung Palestina. Kami juga menunggu Indonesia untuk punya KBRI di Palestina secepatnya sebagai tanda hubungan diplomatik," kata Abdillah usai konferensi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement