Kamis 23 Apr 2015 18:53 WIB

Pemkot Surabaya Bangun 25 Lapangan Futsal pada 2015

Air mancur yang dipasang di trotoar di Balai Kota Surabaya, Kamis (12/3).
Foto: Antara
Air mancur yang dipasang di trotoar di Balai Kota Surabaya, Kamis (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya memberi perhatian lebih pada pembangunan sejumlah fasilitas olahraga, salah satunya dengan membangun 25 lapangan futsal selama 2015. "Semua lapangan tersebut bisa dimanfaatkan warga secara gratis," kata Kabid Olahraga Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga Surabaya Edi Santoso di Surabaya, Kamis (23/4).

Berdasar data Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surabaya, sejak 2011 hingga 2014, pemkot telah membangun 39 lapangan futsal, 19 lapangan sepak bola, 51 lapangan basket, 65 lapangan voli, tujuh lapangan bulu tangkis, dua lapangan tenis, dan empat arena panjat tebing.

Semua fasilitas tersebut dibangun di atas lahan milik pemkot. "Kebanyakan lapangan dibangun di taman-taman kota. Meski tidak sedikit pula yang lokasinya ada di tanah milik pemkot di wilayah permukiman," katanya.

Tahun ini pemkot berencana membangun 25 lapangan futsal baru. Jumlah tersebut cukup banyak lantaran penggemar olahraga futsal mengalami peningkatan signifikan. Menurut Edi, futsal termasuk olahraga yang praktis, tidak membutuhkan banyak biaya, sehingga cocok bagi semua kalangan.

Dari puluhan lapangan futsal di Surabaya, lima lapangan di antaranya dilengkapi rumput sintetis. Kelima lapangan tersebut terletak di taman kunang-kunang, Jalan Teratai, taman Mayangkara, taman Ronggolawe dan taman Jangkar.

Sedangkan sasaran pembangunan lapangan futsal baru pada 2015 juga menyasar wilayah eks-lokalisasi. Edi mengatakan, satu lapangan futsal di Putat Jaya diajukan melalui perubahan anggaran keuangan (PAK) pada akhir tahun. Sedangkan dua lapangan futsal di daerah Dupak Bangunsari sudah pada tahap lelang.

Edi mengatakan fokus pembangunan sarana olahraga di eks-lokalisasi merupakan bagian dari upaya revitalisasi dan alih fungsi. Harapannya, dengan sarana dan fasilitas umum yang sudah dibenahi, kualitas manusia di kawasan tersebut menjadi lebih baik. Anak-anak punya tempat untuk menyalurkan hobinya.

Di samping itu, lanjut dia, satu lapangan futsal di bekas tempat pembuangan akhir (TPA) Keputih juga sedang proses lelang. "Semoga prosesnya cepat sehingga dapat segera dimanfaatkan warga," katanya.

Fokus membangun tidak membuat dispora melupakan aspek pemeliharaan. Untuk menjaga lapangan tetap dalam kondisi baik, dispora melibatkan peran satuan kerja (satker) khusus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement