REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pengurus Pusat Muhammadiyah Ma'mun Murod Al Barbasy mengatakan tidak ada siswa SMA Muhammadiyah Rawamangun yang terlibat dalam pesta kelulusan dengan dress code bikini.
"Tidak ada siswa yang terlibat, sudah dibantah, pesta bikini ngaco saja itu. Sekolah juga tidak tau kalau namanya di cantumkan," ujar Ma'mun saat dikonfirmasi Republika, Kamis (23/4).
Ma'mun juga menjelaskan pencantuman nama SMA Muhammadiyah Rawamangun tanpa sepengetahuan pihak sekolah. Pencantuman nama sekolah hanya tindakan ngawur penyelenggara acara, tegas Ma'mun.
Ma'mun juga berpendapat acara pesta bikin harus dibubarkan. Dia mengatakan acara tersebut awalnya berizin pentas musik, tapi faktanya dalam undangan malah untuk pesta bikini. Menurutrnya polisi tidak akan memberikan izin penyelenggaraan acara tersebut.
Undangan pesta kelulusan dengan bikini sebagai dress code atau busana yang ditentukan membuat geger masyarakat. Undangan pesta bikini tersebut disebarkan melalui media sosial internet. Tertera dalam undangan tersebut SMA Muhammadiyah Rawamangun dicantumkan oleh penyelenggara acara. Acara diselenggarakan pada 25 April 2015 di The Media Hotel & Towers.