REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan groundbreaking program sejuta rumah untuk rakyat tahap pertama direncanakan berlangsung pada 29 April 2015 mendatang. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan dua tower rumah susun sewa untuk pekerja dan buruh di Kabupaten Semarang Jawa Tengah dengan kapasitas 184 unit sarusun.
"Ada sembilan pengembang yang terlibat dalm pembangunan rumah untuk membangun rumah tapak, rusunami dan rusunawa," kata Ketua Pelaksana Sekretariat Tetap Bapertarum Pusat Heru Sulistiawan dalam acara konferensi pers Persiapan Pencanangan Progran Sejuta Rumah untuk Rakyat pada Kamis (23/4).
Rinciannya, kata dia, ada sebanyak 96.424 unit rumah tapak, 6.421 unit rusunami dan 288 rusunawa. Sehingga, jumlah total yang dibangun sembilan pengembang yakni 103.135 unit. Kesembilan pengembang tersebut yakni REI, Apersi, Asperi, Apernas, AP2ERSI, Perumnas, Aspperin, Asprumnas dan kontraktor.
Dalam acara groundbreaking nanti, akan pula dilaksanakan peluncuran kebijakan pembiayaan perumahan dalam bentuk penurunan suku bunga KPR-FLPP dari 7,25 persen menjadi 5 persen dengan masa kredit sampai dengan 20 tahun bagi Masyarakat Berpenghasilan Rwndah (MBR). Saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan peraturan menteri terkait itu.
Akan pula dilaksanakan pemberian bantuan uang muka sebesar Rp 4 juta kepada MBR yang akan membeli rumah pertamanya melalui KPR-FLPP berikut petunjuk teknis pelaksanaannya.
Plt Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PU-Pera Syarif Burhanudin menambahkan, seiring peletakan batu pertama program sejuta rumah untuk rakyat di 29 April mendatang, akan dilakukan pula penurunan pembayaran uang mula oleh MBR kepada bank pelaksana dari lima persen menjadi satu persrn untuk KPR-FLPP rumah susun serta penyerahan secara simbolik Surat Persetujuan Kredit kepada MBR oleh Bank BTN.