REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jateng, menyiapkan dapur umum bagi warga korban terkena dampak banjir. ''Ini kita membuka dapur umum, sekaligus pendataan korban banjir,'' kata Walikota Hadi Rudyatmo, Kamis (23/4).
Rudy, panggilan akrab walikota, sejak pagi buta meninjau sejumlah lokasi terdampak banjir. Sementara, pemkot juga tengah melakukan pendataan wilayah terdampak.
Selain itu, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Solo, juga diminta melakukan pembersihan lumpur di jalan, sekolah, kantor pemerintah dan Puskesmas.
Berdasar pantauan lapangan, sejumlah wilayah Banyuanyar, banjir akibat luapan Kali Pepe sudah surut. Warga mulai membersihkan rumahnya masing-masing. Malam tadi, ketinggian air di Banyuanyar mencapai 1 meter.
Rudy melanjutkan, dapur umum dibuka ditiga lokasi yakni PMI, Kota Barat, dan Banyuanyar. Dapur umum akan dibuka sampai kondisi normal.
Adapun wilayah terdampak, sambung Rudy, tersebar di beberapa kecamatan. Antaralain Banyuanyar, Kadipiro, Sumber, Nusukan yang berada di lingkup Kecamatan Banjarsari. Kemudian di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, serta Mojosongo dan Gulon di Kecamatan Jebres.
Banjir kali ini merupakan banjir kedua di wilayah aliran Kali Pepe. Sebelumnya, banjir serupa sempat terjadi di 2008. "Ini banjir kiriman dari Boyolali. Kali ini lebih besar dibanding 2008 lalu," ujarnya.
Disinggung jumlah pengungsi, Rudy menyampaikan warga hanya sempat mengungsi sebentar. Pagi ini, warga sudah kembali ke rumah masing-masing lantaran banjir sudah surut. Sejauh ini juga tidak ada laporan korban jiwa. ''Tidak ada korban jiwa,'' katanya.