REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Parlemen Asia Afrika digelar untuk pertama kali di Gedung DPR Kamis (23/4). Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, konferensi tersebut untuk meningkatkan kerja sama, bukan hanya antar pemerintah (government to government) dan antar kepentingan bisnis (business to business), melainkan juga antar parlemen (parliament to parliament).
"Hari ini DPR menginisiasi gerakan parlemen Asia-Afrika yang belum pernah ada. Dan tahun depan sudah ada negara yang jadi host," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/4).
Fahri mengatakan, dalam hubungan internasional, parlemen memiliki peran yang sama dengan pemerintah. Dengan adanya konferensi ini, diharapkan parlemen dapat menjadi jalan lain yang dapat digunakan dalam menjalin kerja sama antar negara Asia-Afrika.
"Parlemen jadi second trap diplomation. Biasanya president to presiden dan government to government, sekarang ada parliament to parliament,"
ujarnya.
Konferensi Parlemen Asia Afrika dihadiri oleh Ketua, Wakil Parlemen dan Delegasi dari 33 negara. Konferensi tersebut dibuka dengan pidato Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR, Nurhayati Ali Assegaf, dilanjutkan Ketua DPR Setya Novanto dan Presiden Jokowi.