REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemecahan rekor dunia dalam momentum Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 tak hanya menarik minat warga negara Indonesia. Warga negara asing juga terlihat turut berpartisipasi dalam event pemecahan rekor ini.
Salah satu warga negarta asing yang terlihat berpartisipasi ialah Masamu Kamaga (32) asal Tokyo, Jepang. Masamu yang merupakan dosen sastra Jepang di salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung ini menyatakan minatnya terhadap kebudayaan Sunda. Karena itu, Masamu tertarik untuk menjadi bagian dalam pemecahan rekor dunia 20 ribu angklung ini
"Saya sudah lama tinggal di sini. Jadi saya suka banget budaya Sunda," ujar Masamu sambil memegang angklungnya di Stadion Siliwangi Bandung, Kamis (23/4).
Mendengar ada kegiatan pemecahan rekor dunia untuk permainan angklung di Bandung, Masamu ingun melihat secara langsung dan menjadi bagian dari pemecahan rekor dunia ini. Pasanya, ia yakin acara pemecahan rekor ini akan sangat bagus.
"Pasti keren, jadi pingin lihat aja," ujar pria yang sudah tiga tahun menetap di Bandung tersebut.
Masamu menyatakan kali pertama ia bermain angklung ialah di Bandung. Ia merasa tertarik dengan bunyi angklung yang menurutnya enak didengar. Masamu juga menyatakan banyak kebudayaan dari Bandung yang disukai di Jepang.
Pria yang menyabet gelar Ph.D di bidang engineering ini juga menyatakan kwsukaannya terhadap angklung Saung Udjo. Menurutnya, Saung Udjo yang berperan dalam pemecahan rekor dunia angklung ini memiliki kreatifitas dalam menampilkan kebudayaan Sunda.
"Saya sangat suka budaya Sunda. Jadi saya sangat mendukung kegiatan ini," jelas Masamu.
Masamu berharap dengan adanya keguatan pemecahan rekor dunia ini, Kota Bandung dapat lebih terkenal baik di Jepang maupun di dunia. Sehingga, pada akhirnya akan makin banyak turis khususnya dari Jepang yang datang berkunjung ke Kota Kembang ini.
Untuk turut mempromosikan Bandung, Masamu berencana untuk membuat sebuah website khusus tentang Bandung dalam bahasa Jepang. Dalam website tersebut, Masamu akan mewartakan berbagai rangkaian peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Kota Bandung.
"Bandung sekarang sangat ramai jadi saya sangat senang," ungkap Masamu.