Kamis 23 Apr 2015 09:20 WIB

Sebelas Kepala Negara Mengantre Bertemu Jokowi Hari Ini

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Ilham
(L-R) Chinese President Xi Jinping, Indonesia's President Joko Widodo, Japan's Prime Minister Shinzo Abe and Brunei's Sultan Hassanal Bolkiah during the opening ceremony of the Asian African Conference in Jakarta, Indonesia, 22 April 2015. The 60th Asian-A
Foto: EPA/AGUS SUPARTO
(L-R) Chinese President Xi Jinping, Indonesia's President Joko Widodo, Japan's Prime Minister Shinzo Abe and Brunei's Sultan Hassanal Bolkiah during the opening ceremony of the Asian African Conference in Jakarta, Indonesia, 22 April 2015. The 60th Asian-A

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan 11 kepala negara dan pemerintahan di sela-sela perhelatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta, Kamis (23/4). Sebelas negara tersebut adalah Thailand, Iran, Swaziland, Vietnam, Madagaskar, Zimbabwe, Timor Leste, Bangladesh, Republik Arab Mesir, Republik Demokratik Rakyat Korea, dan Nepal.

Pertemuan bilateral pertama telah digelar pada pukul 08.00 di Ruang Kakatua, Jakarta Convention Center. Presiden Jokowi menjamu Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-O-Cha.

"Topik utama pertemuan dengan Thailand untuk membahas kerjasama pemberantasan pencurian ikan," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Saat melakukan pertemuan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Sofyan Djalil; Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Indroyono Soesilo; serta Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Selanjutnya, pertemuan demi pertemuan akan terus dilakukan Presiden Jokowi sepanjang hari ini. Satu pertemuan bilateral akan berlangsung selama 30 menit.

Tak hanya pertemuan bilateral, dalam perhelataan KAA hari ini, Presiden Jokowi juga akan mengikuti sidang pleno terakhir. Sidang pleno itu akan membahas tiga dokumen deklarasi yang akan dilahirkan dalam KAA tahun ini, yakni Deklarasi Palestina, Pesan Bandung, dan komitmen untuk menguatkan kembali New Asian African Strategic Partnership.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement