REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara-negara Asia Afrika sepakat untuk membangun Perekonomian Palestina. Mengingat, kemerdekaan Palestina menjadi satu bahasan penting dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60.
Seperti diketahui, saat ini negara tersebut tengah berjuang melepaskan diri dari gangguan Israel. Kerusakan pun banyak terjadi akibat serangan-serangan yang dilakukan.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Yuri Thamrin mengatakan, negara Asia Afrika akan berperan penting untuk negara tersebut. "Bukan hanya rekonstruksi tapi juga perekonomian," ujarnya kepada Republika, Rabu (22/4).
Ia mengatakan, perlu adanya peluang bisnis konkret antara negara Asia Afrika dan juga Palestina. Salah satunya dengan mengembangkan para pengusaha muda Palestina.
Jalinan kerjasama triangular juga diperlukan untuk membantu Palestina. Hari ini, Yuri mengakui bila Brunei Darussalam dan Swedia sepakat dengan Indonesia akan bekerjasama membantu Palestina. "Keduanya sudah tanda tangan (kesepakatan) triangular. Misal uangnya dari Swedia dan kita sumber dayanya," ungkapnya.
Itu artinya Swedia menjadi negara Eropa pertama yang membantu kemerdekaan Palestina. Hal itu diakui Menteri Luar Negeri Swedia Margot Wallstrom usai menemui Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L. Marsudi di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA).
"Swedia telah memutuskan mengakui Palestina dan sekarang kami berkerjasama untuk memnuhi kebutuhan rakyat Palestina," katanya kepada wartawan.