Rabu 22 Apr 2015 18:03 WIB

Marwan akan Gandeng Iran Berdayakan Pembangunan Desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Marwan Jafar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60, akan dimanfaatkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) untuk meningkatkan kerja sama antar berbagai negara. Kerjasama selatan-selatan (south-south cooperation) antara negara Asia dan Afrika perlu ditindaklanjuti ke arah yang konkret, khususnya pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi desa.

“Selain itu Kementerian Desa juga akan menjajaki kerjasama dalam penataan wilayah dan pembukaan kawasan baru dengan pemerintah Iran. Negara ini, pembangunan wilayah perdesaannya sangat baik. Seluruh desanya sudah berhasil dialiri listrik,” ujar Menteri Desa PDTT Marwan Jafar di Jakarta dalam siaran pers kepada Republika, Rabu (22/4).

Marwan mengemukakan, salah satu poin penting dan strategis yang dikritisi Presiden Joko Widodo, saat menyampaikan kata sambutan dalam pembukaan KAA adalah terkait dengan ketidakadilan global. Menurut dia, kondisi saat ini lebih dari 1,2 miliar penduduk dunia tidak menikmati kue pembangunan global.

Dia menyatakan, bisa dipastikan ketidakadilan yang dialami oleh lebih dari 1,2 miliar penduduk dunia adalah mereka yang tinggal di pedesaan dan atau masyarakat yang terpaksa bermigrasi ke kota, karena desa sudah tidak memberikan jaminan kehidupan yang layak bagi masyarakatnya.

Saat ini, ujar Marwan, sedang dalam proses merealisasikan kerjasama, di antaranya dengan Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Jika ditelisik lebih jauh pengalaman dari ketiga negara tersebut, kata dia, mereka menjadi negara maju dengan pembangunannya menitikberatkan penguatan kapasitas dan pemberdayaan perekonomian masyarakat desa.

"Badan Usama Milik Desa harus menjadi elemen penting perekonomian negara pada masa yang akan datang kalau Indonesia ingin maju,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement