Rabu 22 Apr 2015 17:10 WIB

Pidato Para Presiden RI di KAA, Jokowi: Dunia tak Berdaya Soal Palestina (3- habis)

Rep: c23/ Red: Bilal Ramadhan
Soekarno, SBY, Jokowi
Soekarno, SBY, Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Asia Afrika pertama digelar di Indonesia pada April 1955. Saat itu, Soekarno sebagai presiden pertama Indoensia, menyerukan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika untuk berdiri bersama melawan penjajahan dan kolonialisme.

Setengah abad kemudian, tepatnya pada 2005, KAA kembali digelar di Indonesia. Kali ini, Indonesia dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia mengajak negara-negara yang hadir dalam konferensi tersebut untuk membantu dan mendukung kemerdekaan Palestina, serta menciptakan Good Govrnance (penerintahan yang baik).

10 tahun kemudian sejak 2005, Indonesia kembali menghelat KAA yang sudah berusia 60 tahun. Hari ini Indonesia berada di bawah pemerintahan Presiden Jokowi. Dlam pidatonya, Jokowi melayangkan kritik pada PBB dan menuntut reformasi terhadap organisasi dunia tersebut.

Menurutnya, PBB semakin terlihat tidak berdaya dalam dunia global. Alasannya, karena penderitaan rakyat Palestina yang tidak berujung.

"Bagi saya ketidakseimbangan global semakin menyesakkan dada. Kita dan dunia masih berutang kepada rakyat Palestina. Dunia tidak berdaya menyaksikan penderitaan rakyat Palestina. Kita tidak boleh berpaling dari penderitan rakyat Palestina. Kita harus mendukung sebuah negara Palestina yang merdeka," tutur Jokowi.

Selebihnya, Jokowi menyinggung pentingnya kerja sama ekonomi antar negara-negara Asia dan Afrika. Dia juga menyebut potensi bahaya radikal, seperti ISIS, harus ditangani dengan kerja sama keamanan antar negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement