REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pahlawan wanita nasional, RA Kartini dianggap sebagai pelopor revolusi kelas dengan menunjukkan ilmu pengetahuan adalah milik semua orang, bukan hanya milik kaum bangsawan elit.
Semasa hidupnya, pejuang wanita kelahiran Jepara itu mencoba mengajari anak-anak pribumi untuk bisa membaca.
“Yang menarik, saat itu aksara latin yang hanya milik kaum elit saja dan kebanyakan laki-laki, diajarkan Kartini ke pribumi perempuan,” ujar Komisaris Komnas Perempuan Yuniyanti Chuzaifah, Selasa (21/4).
Kepintaran Kartini, jelas Yuni, bahkan membawa Kartini menjadi juru damai dari dua negara yang berkonflik, yaitu Hindia Belanda (Indonesia) dan Belanda. Kartini melakukan langkah damai dengan diplomasi tanpa kekerasan.
“Itu yang selama ini tidak terlihat bahwa Kartini menanam benih untuk membangun nasionalisme di Indonesia, terutama juga melalui surat-suratnya yang isinya sudah disebarluaskan,” jelasnya.