Rabu 22 Apr 2015 04:59 WIB

Wafatnya Kartini Ingatkan Kewaspadaan Angka Kematian Perempuan

Rep: c09/ Red: Agung Sasongko
Kartini
Foto: Ist
Kartini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mengatakan, mengingat dan menghargai perjuangan RA Kartini tidak hanya dengan memperingati tanggal kelahirannya setiap 21 April. Tanggal wafatnya Kartini, pada 17 September, juga bisa diperingati untuk meningkatkan kewaspadaan atas angka kematian perempuan.

“Yang tragis dari Kartini adalah dia meninggal saat melahirkan, karena dokter terlambat datang,” ujar Komisaris Komnas Perempuan, Yuniyanti Chuzaifah, kepada ROL, Selasa (21/4).

Ia menuturkan, dari tragedi yang dialami Kartini, bisa dibayangkan bagaimana kondisi perempuan saat itu yang mengalami kesulitan akses pengobatan dan perawatan. Angka kematian perempuan tertinggi terutama terjadi karena melahirkan.

Saat ini, hal tersebut masih banyak terjadi di Indonesia. Isu kematian perempuan saat melahirkan merupakan tragedi penghilangan nyawa perempuan karena sulitnya mendapat penanganan.

“Ini dianggap sebagai isu kesehatan, padahal ini isu penghilangan nyawa orang. Harus ada perubahan paradigma dalam menyikapi angka kematian ini,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement