REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menyebut, Komjen Budi Gunawan telah dipilih Dewan Jabatan dan Kepangkatan (Wanjakti) untuk menjadi wakapolri pada Jumat (17/4). Ia pun mendesak Kapolri Jenderal Badrodin Haiti segera melantiknya.
"Sudah fix Wanjakti menyetujui Pak Budi Gunawan jadi wakapolri. Seharusnya segera dilakukan serah terima jabatan, kenapa belum juga dilakukan," kata dia saat dihubungi, Selasa (21/4).
Menurut Neta, tidak ada alasan bagi Badrodin Haiti untuk menunda pelantikan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu sebagai wakapolri. Sebab, kata dia, proses penunjukan Budi Gunawan menjadi wakapolri telah sesuai mekanisme dan aturan perundang-undangan.
Neta menambahkan, adanya wacana dari anggota DPR untuk menjadikan jenderal bintang tiga itu sebagai kepala Badan Intelijen Negara (BIN) hanyalah opini belaka. Menurutnya, pihak yang paling berkepentingan terhadap jabatan wakapolri adalah internal Korps Bhayangkara sendiri.
"Boleh saja anggota DPR berpendapat itu. Orang di luar boleh berpendapat macam-macam, tapi wakapolri itu hak prerogratif Kapolri," ujar dia.
Neta mengaku sering bertemu Budi Gunawan di beberapa kesempatan. Kepala Lemdikpol itu, kata Neta, mengatakan tidak akan pernah keluar dari Polri sebelum masa pesiunnya habis. Artinya, jika harus menjadi kepala BIN saat ini maka Budi harus pensiun lebih awal dari Polri.
"Beberapa kali saya ketemu Pak BG. Dia bilang akan setia dengan Polri sampai pensiun dan tidak akan kemana-mana atau keluar dari Polri meski tanpa jabatan apapun," ujar dia.