REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menggelar latihan bersama di Pusat Pendidikan Brigade Mobil Watukosek, Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa.
Latihan bersama Aparat Penegak Hukum Dalam Bidang Deteksi dan Investigasi Kondisi Krisis Akibat Serangan Terorisme Dengan Sandi Gulkonsis V untuk mendeteksi dini keberadaan terorisme.
Menurut Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT, Irjen Pol Arief Dharmawan ancaman terorisme yang muncul dengan adanya aliran kelompok "The Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) menjadi ancaman faktual yang bersifat luar biasa bagi kelangsungan masyarakat.
"Salah satu isu nasional bahkan internasional adalah permasalahan terorisme. Adanya ancaman radikalisme yang mengarah kepada terorisme maka kami harus melakukan pengamatan secara dini," katanya di Pusdik Brimob Pasuruan.
Menurutnya, aparat penegak hukum harus senantiasa waspada karena tindakan terorisme tidak dapat dipastikan kapan akan terjadi, sehingga diharapkan ancaman terorisme itu bisa diantisipasi dan dicegah lebih awal, serta dapat mensinergikan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk mencegah dan mengatasi berbagai ancaman terorisme.
"Latihan bersama itu akan dilaksanakan selama sepekan dengan materi tentang penanganan terkait masalah terorisme kemudian dilanjutkan dengan simulasi untuk mendeteksi dan mencegah ancaman dan serangan teroris kepada peserta latihan yang diikuti oleh 300 personel penegak hukum di wilayah Jawa Timur," paparnya.