Selasa 21 Apr 2015 22:16 WIB

Reshuffle Kabinet tidak Bisa Dilakukan Spontan

Rep: c23/ Red: Karta Raharja Ucu
Presiden Jokowi masuk daftar 100 Orang Berpengaruh di Dunia 2015.
Foto: Republika/Erik PP
Presiden Jokowi masuk daftar 100 Orang Berpengaruh di Dunia 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sujito berpendapat, reshuffle kabinet di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa dilakukan spontanitas. Menurutnya harus ada evaluasi dulu agar perombakan kabinet tidak dianggap sebagai manuver politik saja.

"Jokowi harus menilai dulu para menterinya dengan target-target tertentu," kata Sujito pada ROL, Selasa (21/4). Walaupun, tambahnya, nantinya Jokowi mungkin hanya memindahkan menteri yang satu, dengan menteri lainnya.

Sujito berkata, penting bagi Jokowi untuk memiliki target penilaian untuk para menterinya. "Meskpiun Jokowi memang punya kewenangan untuk memutuskan itu sendiri," ucapnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Ahmad Basarah menilai perombakan kabinet di pemerintahan Jokowi-JK sulit dihindari, karena memang kinerja kabinet tidak maksimal.

"Saya menilai salah satu faktor tidak maksimalnya kinerja pemerintahan Jokowi adalah kinerja kabinet yang tidak maksimal maka pilihan reshuffle kabinet memang sulit dihindari," katanya di Jakarta, Senin (20/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement