Selasa 21 Apr 2015 16:36 WIB

Menteri Susi Sampaikan Pidato Hari Kartini dengan Terisak

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti.
Foto: Republika/Wihdan H
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menangis terisak-isak saat memberikan Pidato Kedaulatan di Ballroom Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka menyambut Hari Kartini.

"Hari ini juga hari spesial karena pada hari ini juga hari lahir ibu saya," kata Menteri Susi kepada para pegawai KKP yang menjadi penyimak pidatonya di Jakarta, Selasa (21/4).

Menteri Susi mulai terisak ketika mengingat perjuangan yang harus dilalui kehidupan sang ibundanya. Susi mengungkapkan sang ibunda melarikan diri dari keluarganya pada usia 12 tahun karena tidak ingin dijodohkan dan dinikahkan secara dini oleh keluarga.

Seusai kabur dari rumah, sang ibunda tinggal dan menetap di sekolah kesusteran selama dua tahun meski sang ibu berasal dari keluarga muslim.

"Itu satu-satunya jalan untuk hidup mandiri," katanya.

Ia mengatakan selanjutnya sang ibu masuk ke Palang Merah Indonesia.

Di sela-sela rasa terharunya, Susi yang juga merupakan pemilik Susi Air itu mengatakan dalam keterbatasan dan kehidupan yang jauh dari kebebasan, RA Kartini tetap menuliskan agar setiap diri perempuan berikhtiar dan berjuang.

Kartini, ujar Susi, meski berada di balik ketertutupan budaya tetap memikirkan tentang kebebasan untuk berpikir untuk menciptakan kreasi dan imajinasi.

"Kebebasan pemikiran adalah kebebasan yang hakiki yang setiap orang bisa mengamati," katanya.

Ia mengatakan perempuan telah diberikan oleh Tuhan beberapa keistimewaan untuk bisa dan mampu dengan kelebihannya membawa perubahan dan kemajuan untuk bangsa.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement