Selasa 21 Apr 2015 07:44 WIB

Pemkab Bandung Klaim Target Kerja Tercapai

Rep: c12/ Red: Satya Festiani
Bupati Bandung Dadang Nasser
Foto: wikipedia
Bupati Bandung Dadang Nasser

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemerintah Kabupaten Bandung mengklaim sejumlah target pencapaian kinerja yang direncanakan sejak 2010 lalu telah tercapai pada 2014 kemarin. Beberapa sektor menjadi indikator tercapainya target tersebut.

"Capaian-capaian kinerja yang kita bentangkan pada 2010, di tahun keempat indikatornya sudah tercapai," tutur Bupati Bandung Dadang Naser, Senin (20/4) kemarin usai rapat paripurna di DPRD Kabupaten Bandung.

Kata dia, kondisi jalan bagus yang semula ditargetkan 74 persen, kini telah mencapai 80 persen dari total panjang jalan di Kabupaten Bandung sekitar 1.155,34 kilometer. Pada 2010 lalu, lanjut dia, jalan bagus di kabupatennya hanya sepanjang 350 kilometer.

Sementara, pada 2014 kemarin, pemantapan jalan tersebut telah meningkat mencapai 660 kilometer. "Akselerasi pembangunan kabupaten bandung, memang harus ditunjang dengan adanya peningkatan kualitas infrastruktur jalan dengan betonisasi," ujar dia.

Namun, ia mengakui, masih ada yang harus dikejar pada tahun ini. Mengingat, 2015 merupakan tahun terakhir masa jabatannya. "Tahun ini saya masih punya janji yang harus selesai di akhir masa jabatan ini," tutur dia.

Di tahun ini, Dadang bakal mengejar perbaikan Jalan Tembus Kamojang dengan betonisasi. Lanjut dia, kondisi jalan yang dibetonisasi di wilayahnya akan disempurnakan kembali di tahun ini. "Di 2015 ini untuk menyempurnakan jalan," kata dia.

Menurut dia, jalan yang berlapis aspal di Kabupaten Bandung sudah rusak lagi karena kadar keasaman air yang merembes ke permukaan jalan. Karena itu, jalan-jalan yang ada genangan airnya harus dibeton. Sebab, jalan yang dibetonisasi bisa bertahan empat sampai lima tahun.

Selain soal jalan, angka kemiskinan di Kabupaten Bandung pun diklaim menurun. Dadang mengatakan, kemiskinan di wilayahnya sudah menurun. Semula, pada 2010, persentase angka kemiskinan mencapai 9,99 persen. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan 2014 kemarin yang mencapai 7,94 persen.

"Kita menurunkan beberapa digit. Kemiskinan memang masih di angka 7. Jadi kritikan-kritikan LSM di radio bahwa kita masih miskin, ya memang, karena masih di 7 persen. Tapi lumayan karena menurun," ujar dia.

Sementara itu, dalam pelayanan kesehatan, melalui gerakan Raksa Desa, Kabupaten Bandung mendapatkan penghargaan Adiupaya Puritama dari Kementerian Perumahan Rakyat pada Desember 2013 lalu. "Kita dapat penghargaan di bidang penyiapan air bersih baik perkotaan ataupun pedesaan, SPAM, sistem air bersih yang pemipaan, baik itu dari PDAM, maupun oleh dispertasi," tutur dia.

Selain itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk kabupaten tersebut, kini menjadi 12 persen, dari semula di angka lima persen. "Kalau daya beli sih sedikit, karena ada gangguan-gangguan tertentu."

Karena itu, pihaknya bakal memperkuat pendapatan daerahnya yang berasal dari pajak. "PDRB kita tekan supaya pada bayar pajak, interaksi ekonomi kuat, akhirnya pajak bagi hasilnya juga kuat," tutur dia.

Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Bandung pun mengalami peningkatan sehingga membuka beberapa lapangan pekerjaan meski tidak banyak. Beberapa UKM, ada yang sudah berdagang di Jakarta, seperti di Tanah Abang, dengan menggunakan produk-produk dari kabupaten itu.

"Di luar sektor industri yang menyerap tenaga kerja, pengangguran menurun meski tidak terlalu signifikan. Dari 10 persen jadi delapan persen," ujar dia.

Dadang menjelaskan, capaian angka kematian bayi pada 2014, yakni 33,90 jiwa. Jadi, rata-rata setiap 1000 kelahiran hidup terdapat 34-35 bayi diperkirakan meninggal. Angka tersebut lebih kecil dari tahun sebelumnya yang mencapai 34,01 jiwa.

Sementara, untuk bidang pendidikan, presentase penduduk dewasa di atas 15 tahun yang melek huruf, mencapai 98,68 persen. Sedangkan untuk rata-rata lama sekolah pada 2014, yakni 8,72 tahun. "Ini artinya penduduk kabupaten bandung pada 2014 rata-rata telah menamatkan pendidikan jenjang SLTP. Wajar dikdas 9 tahun, sebagai kewajiban kabupaten," ujar dia.

Selain itu, pendapatan daerah Kabupaten Bandung pada 2014, dari target sebesar Rp 3,95 triliun, yang terealisasi yakni sampai Rp 4,4 triliun. Jika dipersentasekan, itu mencapai 102,33 persen. "Di anggaran perubahan nanti bisa menjadi Rp 4,6 triliun," tutur dia.

Untuk realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung tahun kemarin, sebesar Rp 702,20 miliar, dari target yang ditetapkan yaitu Rp 583,78 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement