REPUBLIKA.CO.ID, TULUNG AGUNG -- Dua anggota ormas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) ditemukan tewas tenggelam terseret arus laut di Pantai Sine, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (20/4) siang.
"Keterangan beberapa saksi, kedua korban diduga terseret arus saat menjala ikan di sekitar pantai (Sine)," kata Kapolsek Kalidawir AKP Illyas di Tulungagung, Senin (20/4).
Satu jam setelah diketahui tenggelam terseret ombak, lanjut dia, tubuh korban yang diidentifikasi bernama Nanang Kurniawan (21 tahun) dan Ainun (19) asal Kabupaten Nganjuk, Jatim berhasil ditemukan warga setelah dilakukan penyelaman ke dasar pantai. Tubuh keduanya lalu dievakuasi ke darat, namun nyawa mereka tidak bisa diselamatkan.
"Laporan adanya warga tenggelam segera di tindak lanjuti, jajaran identifikasi polres datang dan membawa jenazah ke RSUD dr Iskak Tulungagung untuk dilakukan outopsi," jelasnya.
Menurut pengakuan Khoirul Huda, salah satu korban selamat, mereka datang ke Pantai Sine berombongan (tujuh orang) menggunakan empat sepeda motor untuk kepentingan survei lokasi wisata bagi komunitas LDII Kabupaten Nganjuk. Sembari survei itu, lanjut Huda, mereka juga menyempatkan waktu untuk menghibur diri dengan mencari ikan di tepi pantai.
Namun nahas, saat sebagian dari rombongan ini menepi untuk mencari makan dan kopi, Nanang dan Ainun yang bertahan mencari ikan dengan cara menjaring di sekitar Pantai Sine tertelan ombak yang tiba-tiba menggulung besar. "Kami panik dan meminta tolong warga dan kami tak bisa berbuat apa-apa karena teman kami sudah tidak tampak lagi," tuturnya.
Seorang warga Sine, Sutaji, mengaku sebenarnya warga mendengar suara jeritan minta tolong saat kedua korban mulai tenggelam. Namun karena jarak yang memisah membuat warga tidak cukup waktu melakukan pertolongan.
"Terdengar suara minta tolong, karena jaraknya yang jauh warga tidak cukup waktu untuk menolongnya," kata Sutaji, salah satu warga yang ikut mengevakuasi tubuh korban.