Senin 20 Apr 2015 21:35 WIB

Hasil Penelitian Indonesia Harus Mendunia

Seorang peneliti menyusun bibit padi Nippon Bare yang dikembangkan melalui sistim kultur jaringan di laboratorium Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong, Bogor.
Foto: ANTARA/str-Jaflhairi/Koz/mes/06.
Seorang peneliti menyusun bibit padi Nippon Bare yang dikembangkan melalui sistim kultur jaringan di laboratorium Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong, Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hasil penelitian akademisi, peneliti dan lembaga harus mendunia sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat dunia, kata Pakar Admistrasi Bisnis Telkom University (Tel-U) Hendarti Dwi Mulyaningsih pada forum "Global Trends Academic Research (GTAR) 2015" di Bandung, Senin.

"Selama ini penelitian hanya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia saja, dunia harus tahun bahwa kita juga dapat mengubah pengetahuan menjadi sesuatu yang sangat bermafaat bagi semua lewat penelitian," kata Hendarti Dwi Mulyaningsih yang juga Ketua Panitia forum itu.

Hendarti mengatakan penelitian-penelitian di Indonesia hendaknya tidak hanya digelar dalam tingkat nasional saja, namun harus adanya penyelengaraan dengan level internasional.

Sejatinya, acaranya yang diadakan dari tanggal 20-21 April 2015 tersebut mengundang 20 negara peserta dengan lebih dari 200 penelitian yang bergabung. Ia mengatakan, forum ini juga salah satu cara untuk memperkenalkan Bandung untuk agar lebih popular lagi.

Forum yang bertajuk `Global Trends Academic Research (GTAR) 2015? tersebut mempertemukan berbagai kalangan mulai dari akademisi, pelajar maupun praktisi yang berasal dari disiplin ilmu yang beragam.

Bekerja sama dengan Global Illumination, Telkom University akan meninjau pelelitian-penelitian yang sudah masuk oleh lebih dari 200 PhD untuk dilakukan seleksi yang ketat.

"Persiapan acara ini sebetulnya melewati proses yang panjang, kami melakukan peninjauan penelitian dua minggu sebelum acara dimulai. Semua telah dipersiapkan dengan baik," kata dia menambahkan.

Pada forum itu, Panitia juga mengajak para delegasi serta undangan memakai iket khas masyarakat Sunda. Setelah itu para peserta forum juga akan mengelilingi kota Bandung untuk mengunjungi beberapa lokasi pendidikan dan budaya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement