Senin 20 Apr 2015 16:21 WIB

Ada Indikasi Ajaran Sesat Masuk Palangka Raya

Aliran sesat (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Aliran sesat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Ketua Komunitas Intelejen Daerah kota sekaligus Wali Kota Palangka Raya, Riban Satia mengatakan, ada indikasi ajaran sesat masuk ke daerah tersebut.

"Ada indikasi yang telah sampai pada kita. Saya ketua Kominda, menerima laporan bahwa sebenarnya ada semacam aliran yang melenceng dari ajaran agama Islam masuk ke daerah kita," katanya di Palangka Raya, Senin (20/4).

Wali Kota mengatakan, berdasarkan laporan dari salah satu petugas Kominda kegiatan sekelompok orang yang bernaung dalam suatu organisasi tersebut sangatlah aneh dan tidak lazim.

"Pasalnya, saat waktunya shalat maghrib, mereka bukan melaksanakan shalat di masjid yang tidak jauh dari sekretariatnya, tetapi malah melakukan kegiatan masjid dengan modus membersihkan halaman dan berbagi kegiatan lainnya," kata Riban.

Orang nomor satu di kota berjuluk "Kota Cantik" itu mengatakan, saat ini Kominda bersama pihak yang berwajib terus memantau sekelompok orang yang diduga melaksanakan ajaran sesat tersebut guna mencegah penyebarluasannya kepada masyarakat.

Riban Satia mengatakan, Pemerintah ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) akan menegur gerakan organisasi itu.

"Sudah kita deteksi adanya aliran tersebut. Kita belum bisa memastikan tetapi sementara ada indikasi dan dicurigai. Apabila terus berkembang, maka akan kami tindak tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku," kata Wali Kota yang menjabat periode kedua itu.

Menyinggung soal keberadaan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Riban menjelaskan, meski belum ada warga Palangka Raya yang terindikasi bergabung, pihaknya tetap mengawasi dan mewaspadai gerakan radikal itu.

Paham radikal itu berupaya melalui berbagai cara, sangat mudah masuk dan menyusup ke tengah-tengah masyarakat, katanya.

"Sampai sekarang Kominda belum mendeteksi keberadaannya. Tetapi kami akan terus memantau agar tidak masuk dan menyebar di masyarakat. Masyarakat diminta lebih hati-hati dengan paham ISIS serta bentuk ajaran lain yang tidak sesuai dengan ajaran agama," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement