REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa berpendapat maraknya prostitusi daring (online) tidak semata-mata disebabkan oleh persoalan ekonomi karena disitu juga ada faktor gaya hidup.
"Oleh sebab itu revolusi karakter dan restorasi sosial menjadi solusi, tidak semua pelaku prostitusi baik laki-laki maupun perempuan melakukannya karena faktor ekonomi," katanya, Ahad (19/4).
Ia menyampaikan hal itu saat tampil sebagai pembicara kunci dalam Konferensi Nasional Kesejahteraan Sosial ke VIII dengan topik 'Open Partnership dalam Pembangunan Kesejahteraan Sosial'.
Menurut dia, belum tentu mereka melakukan itu karena terjerat hutang atau kemiskinan, ada kecenderungan lebih karena gaya hidup dan ini adalah persoalan karakter yang harus dibenahi.
Menurut dia, jika beberapa waktu terakhir muncul prostitusi daring, sebetulnya itu sudah ada sejak lama apalagi mucikarinya juga ada. Kemudian, kalau pada suatu daerah tidak ada lokalisasi bukan berarti prostitusi tidak ada di daerah itu.
Ia mengatakan pihaknya telah menyampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar melakukan penguatan pendidikan karakter di sekolah.
Misalnya dalam satu minggu dapat diisi satu jam dengan materi kesehatan reproduksi dan hal lain yang disampaikan kepada murid-murid sehingga dapat mencegah praktik prostitusi.
Ia menambahkan prostitusi merupakan salah satu masalah sosial yang ada di masyarakat dan butuh keterlibatan semua pihak mengatasinya.