Ahad 19 Apr 2015 14:45 WIB

Kementerian Harus Tingkatkan Kemitraan Asia-Afrika

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Bappenas Andrinof Chaniago
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Bappenas Andrinof Chaniago

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago meminta kementerian/lembaga di Indonesia meningkatkan kemitraan dengan negara-negara di Asia dan Afrika untuk menggalang solidaritas serta memajukan kesejahteraan penduduk di kawasan itu.

"Kementerian/lembaga harus bisa memanfaatkan kerja sama pada berbagai forum di bidang sosial ekonomi seperti sektor pendidikan, kesehatan dan infrastruktur," kata Andrinof, usai menghadiri pembukaan Pameran Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) dalam rangka Konferensi Asia Afrika 2015, di Jakarta Convention Center, Ahad.

Menurut Andrinof, pentingnya mengarahkan kementerian/lembaga agar memperkuat kerja sama dengan negara-negara Asia Afrika sejalan dengan arahan pemerintah mengembangkan diri tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dengan sejumlah negara di kawasan.

"Kementerian/lembaga dalam lima tahun ke depan sudah memiliki RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menegah Nasional, red). Tinggal menindaklanjuti secara teknis mana saja yang bisa dimasukkan dalam kerja sama dengan pihak luar negeri," ujarnya.

Ia mencontohkan, Kementerian Pertanian sudah menjalin kerja sama dengan Myanmar mengembangkan pertanian dan perikanan. Bappenas sendiri mengembangkan kerja sama dengan Timor Leste dalam program pembangunan daerah perbatasan.

"Pembangunan tidak akan hanya ditekankan pada aspek ekonomi, sosial dan budaya untuk meningkatkan kualitas relasi individu antarnegara," ujarnya.

Ia juga meyakini kerja sama antarnegara Asia-Afrika tersebut juga dapat memberikan banyak keuntungan untuk pembangunan di Indonesia.

Sedangkan kerja sama di bidang kemanusian, sudah dilakukan Indonesia dengan Palestina seperti membangun fasilitas rumah sakit di wilayah itu.

Meski begitu, ujar Andrinof, salah satu kendala dalam menjalin kerja sama terutama dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) masih minimnya komunikasi dan kesenjangan antaranggota.

"Salah satu mengatasinya adalah negara yang sudah maju dapat melakukan transfer pengetahuan maupun teknologi, sehingga kesejahteraan negara-negara "Selatan-Selatan" bisa lebih maju, ditopang semangat solidaritas dan potensi ekonomi masing-masing," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement