Ahad 19 Apr 2015 14:19 WIB

Nuansa Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika 2015

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
Ketua Panitia Nasional Peringatan Konferensi Asia Afrika, Luhut Binsar Panjaitan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Panitia Nasional Peringatan Konferensi Asia Afrika, Luhut Binsar Panjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berupaya menampilkan wajah keberagaman Indonesia lewat penyelenggaraan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60. 

Ketua Panitia Nasional KAA Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, hal tersebut berupaya ditampilkan diantaranya lewat makanan yang disajikan pada perwakilan negara-negara yang hadir. 

"Semua kita coba menu Indonesia, dari sarapan sampai makan malam," kata Luhut di JCC, Ahad (19/4).

Tak hanya itu, souvenir yang akan diberikan pada delegasi-delegasi yang hadir juga sarat nilai budaya Indonesia, mulai dari kain batik, tenun, keris, sampai batu akik. 

Kemudian, acara penutupan KAA yang akan dilangsungkan di Bandung pada 24 April mendatang juga akan menampilkan kebudayaan Indonesia. Kota Bandung akan menggelar pagelaran musik angklung pada Karnaval Asia Afrika. Tak tanggung-tanggung, ada 20 ribu pemain angklung dari berbagai provinsi yang akan terlibat dalam pagelaran tersebut. 

Seperti diketahui, Indonesia menjadi tuan rumah peringatan ke-60 KTT Asia Afrika. Forum berskala internasional tersebut akan digelar dalam dua sesi. Sesi pertama akan berlangsung di Jakarta pada 19 sampai 23 April. Adapun sesi kedua, yakni acara peringatannya akan digelar di Bandung pada 24 April.

Hingga Ahad (19/4), sudah ada 32 negara peserta yang telah tiba di Indonesia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement