REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri menyatakan situasi keamanan di Jakarta dan Bandung menjelang pelaksanaan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 dalam kondisi kondusif.
"Tidak ada ancaman keamanan sejauh ini," kata Karopenmas Polri Brigjen Agus Rianto, di Jakarta, Sabtu (18/4).
Agus menjelaskan, sebanyak 10 ribu personel Polri dikerahkan guna mengamankan pelaksanaan KAA. Mereka disebar di jalur-jalur yang dilewati oleh 77 delegasi pemimpin dari 77 negara peserta KAA 2015.
"Total lebih kurang 10 ribu polisi, ditempatkan sesuai keperluan tugas seperti jalur yang dilewati, lokasi kegiatan maupun akomodasi dan tempat lain yang dianggap perlu termasuk untuk pengawalan," katanya.
Sementara Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Korps Brimob Polri, Kombes Leo Bona Lubis mengatakan sebanyak 3.000 personel Brimob dikerahkan untuk mengamankan KAA.
"Sebanyak 500 personel Brimob diperbantukan ke Polda Metro Jaya, 2.500 orang stand by di Mako Brimob sehingga bila sewaktu-waktu dibutuhkan, siap dikerahkan," katanya.
Sementara untuk pengamanan di Bandung, anggota Brimob yang dikerahkan yakni sebanyak 1.015 personel dari Polda Jabar dan 400 orang Brimob dari Polda Metro Jaya. Leo mengatakan penembak jitu Brimob pun turut disiagakan.
"Detil sniper tidak bisa disebutkan, rahasia. Yang jelas mereka akan ditempatkan di titik-titik tertentu," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan TNI terkait penempatan lokasi para penembak jitu tersebut. Sebanyak 3.000 personel Brimob yang akan dikerahkan dalam mengamankan KAA 2015 tersebut di antaranya merupakan pasukan pengendali huru hara, unit antianarkis, sniper, penjinak bom dan satuan dari intelijen.
Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika sedianya berlangsung pada 19 - 24 April 2015. Para delegasi akan melakukan prosesi napak tilas dan penutupan rangkaian acara di Kota Bandung, Jawa Barat pada hari terakhir acara yakni pada 24 April 2015.